top of page
  • Vicky Rachman (Foto: Erasmus Huis)

Desain Menghidupkan Kota Tua


Sebanyak 7 konsep desain untuk mengembangkan bangunan dan ruang publik di kawasan Kota Tua dipamerkan di Erasmus Huis, Jakarta. Sejumlah konsultan aristektur Indonesia dan Belanda turut terlibat dalam menggagas desain arsitektur di pameran bertajuk Jakarta on The Move.

Han Awal & Partners Architects, misalnya, menawarkan konsep “Kota Bawah” untuk mengubah wajah bangunan 6 lantai yang terdapat di Kota Tua. Bangunan ini adalah bekas gereja yang terbakar di jaman kolonial Belanda. Gedung tersebut terbengkalai sehingga Han Awal dan koleganya memeras otak guna menghidupkan kembali bangunan yang sarat dengan nilai sejarah tersebut.

Sedangkan, djuhara+djuhara berupaya merevitalisasi Gedung Sadeli. Gedung Edi Sadeli yang semula berfungsi sebagai kantor dapat disimulasikan untuk mewadahi fungsi perdagangan, sosial, budaya, dan pendidikan. Sebuah bangunan baru ditambahkan di belakangnya sebagai fasilitas hunian sehingga bangunan ini punya semacam ikatan sosial dengan lingkungan sekitarnya.

Andra Matin menggarap desain bangunan Galeria Fatahilah. Upaya para pakar arsitektur ini bertujuan untuk menghidupkan kembali Kota Tua. Ide tercetus oleh Jakarta Old Town Reborn (JOTR) yang ingin mewujudkan Kota Tua sebagai destinasi wisata yang bernilai tambah bagi publik.

Pameran yang diselenggarakan sampai 9 Januari 2015 ini menawarkan rancangan arsitek yang mengundang decak kagum. Sebagai contoh, gedung Samudera Indonesia yang terbengkalai kondisinya disulap oleh Kus Christianse Architecs & Planner menjadi bangunan yang hidup dengan material alami yakni dari bambu.

Adapun, Niel Roozen bv Landscap Architects & Waginen University, Belanda, berupaya mengubah Kota Tua menjadi kawasan hijau melalui desainnya yang diberi nama Kota Tua Green City. Dalam desain ini, ruang terbuka akan ditanami pepohonan dan mengoptimalkan kawasan Kali Besar sebagai wisata perahu layaknya kanal-kanal di negeri Kincir Angin.

Gagasan bangunan ramah lingkungan tercermin juga dari desain Gedung Kerta Niaga menjadi gedung yang ‘hijau. Nantinya, berbagai macam tanaman akan dimasukkan ke dalam gedung itu. Yori Antar, Kurator Jakarta on The Move, menyebutkan sekitar 182 artefak bangunan peninggalan zaman kolonial di Kota Tua dalam kondisi tak terawat. Untuk itu diperlukan upaya untuk mengubah wajah kawasan Kota Tua yang kumuh menjadi kawasan wisata berkelas. "Walaupun skalanya kecil dan berorientasi desain, proyek-proyek ini akan bekerja secara 'archipuntural' dengan menyuntikkan aktivitas baru untuk menghidupkan Kota Tua dan menjadikannya sebagai kawasan layak huni sehingga menjadi daya tarik baru untuk melanjutkan narasi urbannya,"

Salah satu proyek perintis dimulai pada Maret 2014 yang menjadikan Kantor Pos Kota Tua dikonversi sebagai museum seni kontemporer dan pusat informasi wisata Kota Tua. Setidaknya, upaya ini tervisualisasikan dengan apik dalam maket, video, serta gambar yang terpampang dalam pameran tersebut. Sebelumnya, Erasmus Huis sudah melangsungkan pameran arsitektur Jakarta Vertical Kampung (JVK) pada pertengahan tahun ini.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page