top of page
  • Vicharius DJ

Kotak Pandora 31 Perupa Wanita


Raden Ajeng Kartini harus diakui sebagai salah satu perempuan Indonesia yang punya pengaruh besar dalam perjuangan kaum perempuan Indonesia, termasuk juga bagi para seniman. Dalam dunia seni, sentuhan kartini-kartini modern pun mulai banyak dikenal. Seperti yang terangkum dalam pameran 31 kartini bertajuk Pandora di Bentara Budaya Jakarta.

Ke-31 kartini ini berasal dari Bandung, Jakarta, Purwakarta, Cimahi, Banten, Jerman dan Dubai ini sudah melakukan pameran untuk keempat kalinya. Ariesa Pandawangi, Ketua Panitia Pameran mengatakan Pandora dipilih sebagai tajuk karena semua peserta adalah perempuan, sehingga tajuk Pandora dapat dianggap sebagai kendaraan untuk berkarya cipta dalam lautan kreatif Komunitas 22 Ibu.

”Seperti kita ketahui Pandora adalah perempuan pertama yang diciptakan pertama kali di Yunani. Ia mendapat banyak hadiah dari para Dewa karena kecantikannya, salah satunya adalah kotak pandora,” kata Ariesa.

Langkanya kegiatan pameran yang terpadu dengan kepentingan akademik bagi para anak didiknya, menjadi poin penting dalam penyelenggaraan pameran ini. Apalagi hampir sebagian besar perupa yang tampil adalah para pendidik seni yang juga berprofesi sebagai perupa. ”Dari sini bisa dilihat bahwa para pendidik seni juga dapat memberikan kontribusi dalam infrastruktur medan sosial seni rupa di Indonesia. Semoga hasil karyanya bisa diapresiasi,” ungkap Ariesa.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Komunitas 22 Ibu, Ayoeningsih Dyah Woelandhary, mengatakan Komunitas 22 Ibu sendiri merupakan sekumpulan para perempuan lintas institusi dan lintas negara yang berprofesi sebagai pendidik, baik guru dan dosen selain itu juga perupa, desainer, yang memiliki kesamaan dalam berkesenian.

Diinisiasi awal pada tanggal 21 April 2013 yang kemudian terus berlanjut pameran di dalam dan luar negeri. Saat ini baru menjelang usia 4 tahun, memiliki anggota sebanyak 34 orang dan tersebar di Indonesia, Jerman, dan Dubai. Komunitas ini memiliki visi misi untuk memajukan seni rupa Indonesia melalui pendidikan seni dan berupaya mengembangkan kesenian Indonesia.

”Pameran Pandora sebelumnya digagas oleh Thee Huiss Gallery Propinsi Jawa Barat, yang dikuratori oleh Diyanto. Saat ini dilanjutkan ke Bentara Budaya Jakarta dengan kurator yang sama, yang menggagas awal tajuk pameran ini,” kata Ayoe yang juga dosen di Universitas Paramadina Jakarta itu.

Pada Pameran Pandora kali ini menampilkan karya seni rupa dari 31 perempuan dengan ciri khasnya masing masing perupa. Pameran ini akan mengangkat sisi visual 31 perempuan Indonesia yang dekat dengan tema kehidupan sehari hari dengan menggunakan “kendaraan” Pandora.

Karya-karya yang dipamerkan adalah karya 2 dimensi berupa lukisan di atas kanvas dan di atas kain dengan menggunakan media cat pewarna, charcoal, acrylic. Ukuran yang ditampilkan dimulai dari 100 x 100 cm hingga 100 x 300 cm. Karya 3 dimensi berupa fashion, instalasi, selain itu juga video art dll. Kegiatan pameran ini juga mengusung performance art dari komunitas Kasura.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page