top of page
  • Vicharius DJ

Suara Hati untuk Perempuan Indonesia


Pusat Kebudayaan Belanda, Erasmus Huis bekerjasama dengan Nova Eliza, pendiri Gerakan Suara Hati, menggelar acara pameran foto bertajuk Stop Violence with Art. Acara tersebut menjadi bagian dari rangkaian roadshow kampanye Suara Hati yang telah berjalan sejak akhir tahun lalu ini, berlanjut menghampiri 3 kota besar Indonesia, yakni Bali, Yogyakarta, Makassar, dan kini di Jakarta.

Acara ini bertujuan untuk mendukung perbaikan kualitas hidup dan peran wanita, serta peningkatan kesadaran untuk lebih melindungi wanita dari setiap tindak kekerasan. Faktanya, tingkat kekerasan terhadap wanita masih tinggi, tak hanya terjadi di daerah saja, namun juga di perkotaan. Berdasarkan data Komnas Perempuan tahun 2014, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan tahun 2014 adalah sebesar 293.220 kasus.

Dalam pameran foto, sebanyak 60 publik figur ternama berhasil dipotret oleh dua fotografer. Salah satu fotografer bernama Dewantara Djelantik dari Bali mengaku sudah diajak berkolaborasi dengan Suara Hati sejak pertengahan November tahun lalu.

“Saya kebagian memotret untuk 29 foto dan sudah merencanakan akan mengkampanyekan kekerasan pada perempuan serta memajang 60 publik figur,” ungkapnya.

Nurulita yang juga memotret untuk eksibisi juga kebagian diajak kerjasama oleh Nova Eliza. Puluhan jepretannya memiliki pesan tersendiri bagi isu kekerasan terhadap perempuan. Ia berharap siapapun yang melihat hasil foto mereka dapat membuka wawasan dan merasakan apa yang dirasakan korban.

Sebelum menggelar pameran foto di Erasmus Hui Jakarta, tim Suara Hati terlebih dahulu menggelarnya di tiga kota besar. Yakni, Pulau Dewata (18 Januari-13 Januari 2016 di Beach Walk Kuta) dan Yogyakarta (15-23 Februari 2016 di Plaza Ambarukmo), dan Makassar (22 Maret 2016 di Hotel Horison).

#fotografi #gerakansuarahati #erasmushuis

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page