top of page
  • Vicharius DJ

Mengintip Desain Kota Ekologis A la Prancis


Festival Printemps Français 2016 hadir di Tanah Air. Kali ini rangkaian acaranya didukung oleh Institut Perancis di Indonesia (IFI) yang bekerja sama dengan Rujak Center for Urban dengan gelaran pameran arsitektur bertajuk Arsitektur Masa Depan: Desain Ekologis untuk Kota Ekologis.

Pameran arsitektur tersebut menampilkan karya arsitek muda dan ahli lanskap Perancis yang meraih penghargaan Albums de Jeunes Architects et des Paysagistes (AJAP). AJAP sendiri adalah sebuah kompetisi yang diinisiasi Kementerian Kebudayaan Republik Prancis yang menjadi wahana bagi para arsitek dan perencana ruang generasi muda untuk mengutarakan ide bagaimana mengubah wajah dan refleksi perkotaan. Setiap pemenang memiliki landasan filosofis dan jalan berbeda terkait upaya mengubah wajah kota namun semuanya disatukan oleh kesamaan harapan yaitu mendefinisi ulang peran dari seorang arsitek dan perencana ruang itu sendiri.

Ketika berpameran di Indonesia, layout pameran dibuat dalam bentuk kubus dengan 12 sisi (dodecahedron), yang berisi gambar dan teks. Melalui pameran itu, masyarakat Indonesia diajak untuk melihat inovasi arsitektural dan lanskap masa depan melalui skenografi yang orisinal.

Ludovic Malbet, arsitek muda Perancis pemenang AJAP 2011-2011, Marco Kusumawijaya dan Avianti Armand dari Rujak Center, serta Didier Vuillecot, Atase Kebudayaan Kedubes Prancis turut meramaikan acara itu baik dalam pameran maupun diskusi.

“Dua proyek utama kami yang memenangkan AJAP, yaitu La Maison Fertile (Rumah Nan Subur) yang merupakan proyek perdana kami yang direalisasikan dan La Ville Invisible (Kota yang Tak Terlihat) yang berisi studi kasus warisan dunia di Brasil bisa dilihat,” jelas Malbet.

Ludovic Malbet menggelar arsitek resmi dari Pemerintah Prancis atau yang biasa disebut Arsitek DPLG (diplômé par le gouvernement) tahun 2005, Ludovic langsung dipercaya menjadi manajer proyek Wonderland Production di pusat kota Paris. Pengalamannya sebagai arsitek di level internasional ditandai antara lain dengan bergabung di Studio Bow Wow di Jepang dan Agensi Holt Inshaw di San Fransisco, Amerika Serikat.

Sementara itu arsitek Rujak Center for Urban Studies, Andesh Tomo mengatakan, diskusi publik diarahkan pada tema utama yaitu tantangan dalam inovasi arsitektural dan penataan ruang publik di perkotaan. Menurut Andesh inovasi arsitektural yang terjadi di Jakarta kini lebih menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur fisik, namun sangat miskin dalam hal inovasi nilai dan metode belajar terkait infrastruktur sosial budaya, termasuk desain. "Sebagai contoh, ada inovasi besar dalam membuat struktur baja dan beton, namun justru Jakarta masih menerapkan pembangunan dinding beton pembatas sungai yang justru berdampak serius terhadap ikatan sosial dan fungsional antara warga pesisir sungai dengan sungainya," tutur Andesh.

Pameran arsitektur AJAP di Printemps Francais 2016 akan ditutup hingga 5 Juni di IFI Jakarta. Jadi, jangan sampai terlewatkan ya!

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page