top of page
  • Vicharius DJ

Saat Fotografi Menjadi Bagian dari Jiwa Seni Rupa


Mendefinisikan seni rupa tak hanya terbatas pada gambar dua dimensi di atas kanvas atau bentuk tiga dimensi yang berwujud patung. Seni rupa lebih luas dari itu. Ia bisa mencapai kedalaman karya apapun termasuk karya fotografi. Inilah pesan yang coba disampaikan dalam pameran bertajuk Abad Fotografi di Galeri Nasional, Jakarta.

Abad Fotografi sendiri menurut kurator Jim Supangkat pernah diungkapkan teoritikus seni, Theodore Gracyk dalam bukunya The Philosophy of Art. Menurutnya, Perkembangan seni rupa sekarang ini menunjukkan abad fotografi yang menggantikan the age of avant garde yang menandai perkembangan sebelumnya.

“Saat ini hampir setiap orang beraktivitas dengan fotografi melalui kamera telepon selular. Foto kini tak lagi sekadar dokumentasi tetapi berubah menjadi media ekspresi, eksistensi diri, dan pengakuan dari lingkungan sekitarnya,” ujarnya.

Pameran 'Abad Fotografi bermula dari perjalanan beberapa fotografer Jakarta yang melakukan perjalanan ke Bali di pertengahan 2013 lalu. Mereka bertemu dengan fotografer dari beberapa negara yang tinggal di Bali lalu tercetuslah obrolan tentang perkembangan fotografi. Sepanjang obrolan, muncullah gagasan untuk menampilkan karya fotografi dari konvensional hingga progresif dalam sebuah pameran fotografi.

Ada sekitar 50 karya seni rupa dua dan tiga dimensional (seni cetak, fotografi, dan seni instalasi). Pameran diikuti oleh 20 perupa dan fotografer dari empat negara, 16 di antaranya dari Indonesia dan 4 lainnya dari Jepang, Swiss, dan Amerika Serikat.

Para seniman yang berpartisipasi adalah Angki Purbandono (Yogyakarta), Anton Ismael (Jakarta), Chusin Setiadikara (Bali), Evi Nila Dewi (Yogyakarta), Fanny Octavianus (Jakarta), Hermandari Kartowisastro (Jakarta), Irwandi (Yogyakarta), Ismar Patrizki (Jakarta), James Wilkins (Amerika), Jay Subyakto (Jakarta), Jiri Kudma (Swiss), Kun Tanubrata (Jakarta), Mangu Putra (Bali), Oscar Matuloh (Jakarta), R.Haryanto (Jakarta), Sjaiful Boen (Jakarta), Sonia Paramartha (Yogyakarta), Suherry Arno (Jakarta), Yasu Suzuka dan Yusuke Mimasu (Jepang).

Kepala Galnas Tubagus 'Andre' Sukmana mengatakan dalam pameran ini fotografi tampaknya bukan hanya menjadi alat perayaan ekspresi keartistikan, melainkan lebih dari itu fotografi menjadi media bagi para perupa peserta pameran dalam mewujudkan gagasan, pengamatan, interaksi, serta komunikasi ungkapan realitas kehidupan masyarakat.

“Sungguh besar peran fotografi dalam dunia masa kini,” ujarnya singkat.


0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page