top of page
  • Vicharius DJ

Fotografi tentang Rapuhnya Utara Jakarta


Bukan cerita baru bila ada yang bilang Jakarta suatu saat nanti akan tenggelam. Nyatanya gejala itu memang sudah dirasakan penduduk DKI Jakarta, khususnya mereka yang berada di wilayah utara. Itulah yang melatarbelakangi fotografer asal Belanda, Cynthia Boll ketika menggagas gelaran pameran foto, Utarakan Jakarta di Gedung Van Vleuten&Cox, kawasan Kota Tua.

“Melalui tangkapan foto proyek saya dengan empat penduduk, dengan kondisi latar belakang berbeda di Jakarta Utara coba memaparkan kondisi mengkhawatirkan mereka kepada Jakara, khususnya kelompok muda (18-35 tahun). Saya membagikan itu dalam kampanye Facebook Utarakan Jakarta,” kata Cynthia.

Cynthia menghabiskan waktu hampir dua tahun dalam pengerjaan proyek membangun kesadaran tersebut. Gagasan tersebut muncul November 2014. Awal 2015, dia pun terbang ke Indonesia dan memulai proyeknya tersebut. “Proyek ini berhasil saya luncurkan pada 1 Oktober 2015. Fokusnya adalah meningkatkan kesadaran akan turunnya permukaan tanah dan naiknya permukaan air laut,” kata Cynthia.

Dia punya alasan kalangan muda yang menjadi sasaran kampanyenya itu. Karena pada 20-30 tahun mendatang, bila kawasan utara Jakarta tidak ditangani dengan baik maka Jakarta benar-benar akan tenggelam. Dan, kelompok usia muda saat inilah yang akan terkena dampaknya.

Pameran ini memang yang kedua digelar tahun ini. Pameran pertama ia lakukan pada April lalu saat Jakarta sedang ribut soal penggusuran Pasar Ikan. Saat itu pameran diadakan di Erasmus Huis, Jakarta Selatan. Sylviana Murni yang saat itu masih menjabat Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata ikut hadir dalam pembukaan pameran. Kini Sylviana didaulat sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Cynthia Boll, seorang fotografer, telah mengikuti kehidupan empat orang penduduk yang tinggal di wilayah Jakarta Utara. Ia memotret Lukman-seorang nelayan, Sumari-seorang pemandu wisata sepeda ontel Kota Tua, seorang penjual jamu bernama Sarmini dan seorang anak sekolah, Alda yang dahulu tinggal di Pasar Ikan. Boll menangkap kisah bagaimana mereka hidup dalam kegelisahan yang mengancam.

Kampanye ini merupakan usaha yang unik untuk menunjukkan kepada pengguna Facebook yang aktif dan berusia diantara 18-35 tahun mengenai kehidupan sehari-hari dari 4 orang penduduk di Jakarta Utara : bagaimana mereka berjuang menghadapi banjir, naiknya permukaan laut, rumah yang tenggelam, pergi ke sekolah saat banjir dan kekurangan air bersih.

Para ahli memberikan berbagai opini tentang penyebab, solusi dan apa yang dapat kita lakukan untuk menghentikan atau menanggulangi banjir. Masyarakat diajak untuk membagikan pengalamannya, memberikan komentar, berpartisipasi lewat angket dan bertindak. Proyek Utarakan Jakarta sendiri diluncurkan di Facebook pada 1 Oktober 2015.

Pameran ini merupakan bagian dari proyek multimedia yang terintegrasi. Utarakan Jakarta ‘The People Behind The Seawall’ difokuskan untuk meningkatkan kesadaran mengenai tenggelamnya Jakarta akibat penurunan tanah dan lemahnya batas tembok laut yang ada sekarang dalam melindungi wilayah Jakarta dari naiknya permukaan air laut.

Jakarta dengan lebih dari 20 juta penduduk, yang membuatnya menjadi salah satu dari lima kota paling padat penduduk di dunia, sedang diambang tenggelam. Secara geografis, Jakarta berada di delta 13 sungai dengan 40% daratannya berada di bawah permukaan laut, dimana membuatnya sangat rentan terhadap banjir. Diperkirakan sepertiga dari kota ini akan tenggelam dalam kurun waktu 20-30 tahun mendatang.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page