top of page
  • Vicharius DJ

Pasarkan Produk Kriya Nasional Lewat Ambiente 2017


Sudah saatnya industri kreatif nasional meningkatkan posisinya dalam proses pembangunan dan perekonomian nasional. Langkah itu akan sejalan dengan visi pemerintah yang mulai bergeser dari industri ekstraktif ke ranah industri manufaktur, termasuk industri kreatif yang menghasilkan karya kerajinan kriya.

Kesempatan untuk memasarkan produk kriya nasional terbuka lebar melalui pameran Home Décor prestisius, Ambiente 2017 di Frankfurt yang akan diselenggarakan pada 10-14 Februari 2017. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai lokomotif industri kreatif nasional mendorong peningkatan ekspor produk kriya nasional.

Sebab, Ambiente merupakan salah satu pameran internasional terbesar di Frankfurt yang menghadirkan inovasi produk pecah belah, peralatan dapur, perlengkapan rumah tangga, mebel hingga macam-macam suvenir serta kerajinan tangan dan mengusung tema dining, living and giving. Ia juga sekaligus menjadi pameran dagang terbesar di Eropa dalam sektor ini, dengan total eksibitor sebanyak 4688 yang berasal dari 81 negara.

“Ambiente adalah sumber inspirasi yang dipenuhi produk-produk luar biasa; dalam pameran ini pengunjung dapat menemukan tren internasional terbaru, ide untuk hadiah yang unik, dan produk dekorasi rumah yang berfokus pada desain yang dapat dipesan di tempat,” tutur Yvonne Engelmann, Direktur bagian Living and Giving Ambiente.

Sementara itu Deputi IV bidang Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simandjuntak mengatakan, Indonesia akan mengusung tema Handmade and Contemporary Indonesian Design dalam partisipasi Indonesia kali ini. “Bekraf mendukung penuh pelaku kreatif yang produknya siap masuk ke pasar global agar menjadi market leader dan global brand,” ujar Joshua.

Joshua menambahkan, Indonesia mendapat kehormatan untuk mengisi country booth yaitu ruang yang mewakili Indonesia menampilkan karya-karya inovatif berbasis budaya lokal yang memiliki kualitas yang siap masuk ke pasar global. Dengan memberikan dukungan kepada brand dan desainer Indonesia yang ikut serta dalam country booth ini adalah untuk meningkatkan nation branding yang kedepannya akan meningkatkan daya ekspor produk-produk Indonesia.

Highlight dari booth Indonesia berfokus kepada citra brand dan talenta desainer. Ada enam brand yang mendapat kesempatan untuk mewakili Indonesia menampilkan produknya di Ambiente 2017, yaitu Magno (Singgih Kartono), Studio Hiji (Abie Abdillah), Alvin T (Alvin Tjitrowirjo), Lighting for Living (Sono Pamungkas), Kandura Studio (Fauzy Kamal) dan Nuanza Ceramics (Roy Wibisono).

“Badan Ekonomi Kreatif sepenuhnya mendukung para desainer berbakat untuk terus membuktikan bahwa desain handmade Indonesia bisa sekaya identitas budaya yang kontemporer dan relevan,” kata Joshua.

Diawali dengan keikutsertaan dalam Ambiente, Bekraf bersama para pelaku kreatif yang ikut terlibat akan terus menunjukkan sisi kreatif yang menonjol pada produk-produk Indonesia di ajang-ajang pameran desain produk dan kriya bergengsi di Eropa, antara lain Salone del Mobile (Milan, Italia) dan Maison et Objet (Paris, Prancis). “Ini membuktikan, selain produk bisnis yang matang, Indonesia memiliki basis ekonomi kreatif yang kuat,” tutup Joshua.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page