top of page
  • Vicharius DJ

Illuminate, Jembatan Diplomasi Budaya dan Ekonomi Kreatif


Seni lukis adalah bahasa yang mampu menyambungkan bangsa demi bangsa melalui goresan warna. Apapun bangsa mu, apapun bahasa mu, semua akan menyatu dalam satu jiwa. Itulah mungkin yang dibayangkan oleh perupa Sidik Martowidjojo ketika menggelar pameran tunggal dengan tajuk Illuminate di Museum Nasional, Jakarta.

Dari pameran inilah Sidik akan memulai rangkaian perjalanan ke Eropa dan Amerika untuk menunjukkan karya-karyanya. Dia berharap mampu menjadi jembatan sekaligus pintu gerbang diplomasi kebudayaan yang membuka mata dunia seputar seni lukis Indonesia.

Meski saat ini bidang seni rupa belum memberikan pemasukan yang tinggi di antara bidang ekonomi kreatif lainnya. Atmadji meyakini, Sidik menjadi langkah awal yang baik bagi pengenalan seni rupa ke mata khalayak luas. Apalagi seni rupa merupakan salah satu kesenian tertua yang ada di dunia. Sehingga akan sangat signifikan mejadi pemasok bagi ekonomi kreatif dunia, terutama Indonesia.

Dalam pameran itu, Sidik menampilkan 80 karya dengan bingkai seni lukis Cina. Namun, dalam goresannya pun sangat terlihat gejala multikultural yang menyerap kaidah-kaidah seni lukis Barat dan pemahaman seni budaya Jawa. “Saya ingin bawa kebangkitan seni lukis Indonesia mendunia. Jadi nggak hanya ramai di sini saja, tapi melempem di luar,” kata Sidik.

Sidik merupakan pelukis Indonesia pertama yang meraih penghargaan bergengsi dari Louvre International Art yang berpusat di Prancis. Dalam pameran bergengsi tersebut, lukisan Sidik yang berjudul 'Jalan' mendapat penghargaan Painting Gold Prize. Selain itu, penghargaan lain yang pernah didapatkan Medalle d'Orc dari Negara Cina.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani yang menjadi pendukung utama pameran itu mengatakan, ekonomi kreatif merupakan salah satu industri unggulan di Indonesia yang diyakini dapat memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional. Di antara beragam produk industri kreatif di Tanah Air, menurutnya seni rupa dan seni lukis merupakan salah satu yang cukup potensial.

“Oleh karena itu Kadin Indonesia sebagai sebuah organisasi yang menjadi payung bagi dunia usaha merasa berkewajiban untuk mendukung secara penuh perkembangan dan kemajuan di bidang seni rupa dan seni lukis,” ujar Rosan.

Ketua Pokja Kadin bidang Perfilman dan Budaya, Marcella Zalianti, menyebut saat ini dunia tengah memusatkan perhatiannya pada seni rupa di Asia Tenggara. Seni rupa di Indonesia, menurut dia, sudah jauh melangkah di depan karena telah mampu menembus pameran-pameran berskala internasional. Karenanya, Marsela yakin 160 pelaku kreatif seni rupa yang ada di Indonesia memiliki kemampuan untuk mendorong perekonomian nasional lewat ekonomi kreatif

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page