top of page
  • Vicharius DJ

Saat Islam Ditampilkan Dengan Indah dalam Karya Seni


KH Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus memang dikenal sebagai ulama yang bijak dan selalu berdakwah dengan kesejukan. Namun tak sedikit pula yang mengenalnya sebagai seniman ulung. Beragam lukisan sudah tercipta dari tangannya. Tiga di antaranya, berjudul Alif, Alfatihah-Asmaul Husna, dan Allah Maha Indah dipamerkan dalam pameran bertajuk Indah Negeriku, Damai Bangsaku di Hotel Sahid, Jakarta.

Ketiga lukisan Gus Mus tersebut merupakan lukisan kaligrafi yang menampilkan pesan-pesan untuk selalu mengamalkan ajaran Islam. Sebagai kiai-budayawan, kiai berpengaruh ini mampu menggunakan berbagai media yang tidak konvensional dalam berdakwah. Dalam pameran yang digagas oleh NU Gallery itu, wajah sang kyai juga dilukis bersama Gus Dur oleh Djoko Susilo dengan judul Gus Dur dan Gus Mus.

Pelukis ini juga mengabadikan tokoh NU lainnya, seperti Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari. Pelukis Toto MS mengambil tema dengan membuat ilustrasi dari Saikhona Kholil Bangkalan sedangkan D Zawawi Imron, menampilkan karyanya yang berjudul Api Resolusi Jihad, sebuah kaligrafi dengan warna merah menyala yang menggambarkan kedinamisan. Selanjutnya, KH Munawwir, menampilkan lukisan kaligrafi berjudul Protector dan Toleransi.

Selain bertema keagamaan, sejumlah lukisan mengambil tema kritik sosial seperti masalah sanitasi yang digambarkan dengan perempuan yang separuh wajahnya terlihat cantik, sementara separuh wajahnya yang terendam air terlihat keriput dan di sekitarnya terdapat sampah yang mengotori saluran air. Atau lukisan yang menggambarkan seorang laki-laki sedang naik sepeda, tetapi melawan arus lalu lintas. Uniknya, kaos yang dipakai oleh pengayuh sepeda tersebut bertuliskan dilarang melawan arus. Inilah uniknya negeri ini.

NU Gallery merupakan wadah para pelukis berlatar belakang NU agar bisa berkarya lebih baik dan lebih produktif. Sampai saat ini sudah beberapa kali digelar pameran dengan tema-tema ke-NU-an. Pendiri NU Gallery, Muchamad Nabil Haroen, dalam sambutannya berbahagia lantaran bisa menyapa dan menyambut warga Jakarta dengan menghadirkan berbagai karya monumental dan penuh makna yang tergabung dalam NU Gallery.

“Biasanya kami menggelar eksibisi secara terbuka untuk umum. Malam ini adalah malam pertama bagi kami menggelar perhelatan secara terbatas dengan mengundang tamu-tamu kehormatan,” ujarnya

Karenanya, NU Gallery dan segenap pelukis yang karyanya hadir malam ini menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sedalam dalamnya. Dijelaskannya, sejak dirintis, NU Gallery diniatkan ingin ikut serta berkontribusi menyemarakkan apresiasi dunia seni rupa Indonesia kontemporer.

“Kami percaya bahwa seni rupa merupakan salah satu ekspresi dan pantulan suasana batin dari kenyataan. Lukisan, dilihat dari daya reflektifnya, adalah cermin tempat kita menatap bayangan-bayangan yang tak ada habisnya,” ujarnya.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page