- Vicharius DJ
Inacraft 2017, Surganya Para Pecinta Kerajinan Tangan
Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) kembali hadir untuk yang ke-19 di Jakarta Convention Center. Hingga 30 April mendatang, pameran yang berfokus pada industry kerajinan tangan tersebut akan meramaikan kota Jakarta. Tahun ini tema yang diangkat adalah The Magnificence of Yogyakarta. Tentu saja nama itu sengaja dibuat spesial karena ada paviliun khusus yang memamerkan ragam kerajinan dan kesenian asal kota tersebut.
“Kami bangga sekali karena Yogyakarta baru-baru ini ditetapkan sebagai pusat industri kreatif Indonesia dan di Inacraft kami akan mempresentasikan beragam bentuk kerajinan yang ada di Yogyakarta,” kata Bendahara Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Yogyakarta, Emirita Pratiwi.

Beragam produk kerajinan tangan seperti tekstil, rotan, gerabah, dan keramik bisa Anda dapatkan di acara tersebut. Ia juga menjadi panggung bagi para pengrajin nasional untuk memasarkan hasil kreasi mereka. Tahun ini sekaligus menjadi kesempatan bagi ASEPHI yang jadi tuan rumah bagi asosiasi industri kerajinan tangan se Asia Tenggara. Forum itu akan dihadiri negara-negara seperti Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Inacraft 2017 sudah dibuka sejak kemarin oleh Presiden Joko Widodo secara langsung. Menurut Presiden Jokowi, industri kerajinan di Indonesia sangat bervariasi, mulai kerajinan tangan, film, musik, aplikasi digital, hingga model. “Dikerjakan oleh tangan terampil yang sangat baik.” kata Jokowi.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan bahwa meski pasar kerajinan tangan dunia mengalami menurunan negatif 12 persen pada tahun ini, tapi ekspor Indonesia meningkat 1,35 persen dari total pasar dunia senilai US$ 46,8 miliar. Kementerian Perdagangan, menurut Enggartiasto, juga sudah memfasilitasi kolaborasi antara desainer dan pelaku usaha termasuk dengan mendorong atase perdagangan di berbagai kedutaan besar dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) serta Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di berbagai negara untuk mempromosikan produk kerajinan Indonesia.
Data ASEPHI menunjukkan peserta Inacraft 2017 terdiri atas 65,95 persen peserta mandiri atau individu; 24,5 persen peserta dari dinas pariwisata; 8,7 persen peserta dari didikan BUMN dan sisanya 6,07 persen dari luar negeri seperti Myanmar, Jepang, Pakistan, Polandia dan India.

Tahun ini Inacraft menargetkan kenaikan bisnis retail (eceran) hingga 10 persen hingga mencapai Rp142 miliar dan kontak dagang hingga US$ 12 juta dan dengan pembeli hingga 200 ribu yang berasal dari berbagai negara seperti Mesir, Jepang, Singapura, Brazil, dan Brunei Darussalam.