top of page
  • Vicharius DJ

Dualisme Antara Maskulin dan Feminin


Ada sebuah wajah perempuan berwarna merah bata yang digoreskan dengan cat air terpajang di dinding Ruci Art Space. Ternyata wajah itu merupakan satu dari tujuh lukisan seri Eve karya pelukis Jabbar Muhammad yang dipamerka dalam sebuah pameran kolektif bertajuk, 'I too am Untranslatable'. Satu lukisan didominasi warna merah menyita perhatian para pengunjung yang hadir. Jabbar Muhammad menceritakan mengenai karya-karya yang dipajangnya kali ini. Menurutnya, seri Eve ini berfokus pada konsep dualisme antara maskulin dan feminin. “Karya saya yang terbuat dari kertas dan lukisan masih fokus pada persoalan identitas dan interaksi manusia,” ujarnya. 

Konsep dualisme yang coba dilukiskan Jabbar sejak tahun 2015 itu memiliki makna tersembunyi. Hal itu jadi menarik dan ada sumber ketegangan dan memunculkan banyak persepsi. Jabbar bermain persepsi terhadap apa yang dilihat pengunjung. Pelukis yang berdomisili di Bandung itu sudah memulai seri Eve dan membicarakan soal 'tubuh perempuan' sejak 2013 lalu. Baru di tahun 2015 dia mematangkan ide dan konsepnya. “Selesai beres S2, saya ninggalin konsep lama dan mulai proses baru. Di tahun 2005 baru matang,” lanjutnya lagi.  

Meski selalu melukis wajah perempuan, tapi Jabbar mengaku pernah menggambar potret dari laki-laki. Selain Jabbar Muhammad, masih ada fotografer Deden Durahman, Kelvin Atmadibrata, dan Theresia Agustina Sitompul. Pameran kolektif 'I too am Unstranslatable' dibuka pada Jumat pekan lalu di Ruci Art Space, Jalan Suryo Nomor 49, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page