top of page
  • Vicharius DJ

Kreasi Merah dan Putih Tanpa Batas di Atas Kain Perca


Menunjukkan rasa cinta Tanah Air dan nasionalisme di dunia seni kreatif tak melalu hanya lewat lukisan. Cobalah Anda berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta. Di sana Anda akan menemukan deretan kain-kain bernuansa merah-putih, mulai dari antik hingga buatan teranyar, menghiasi setiap sudut museum. Bukan sembarang kain. Sebab, kain-kain indah itu merupakan bagian dari pameran Kriya Wastra Merah Putih yang digelar oleh Perkumpulan Wastra Indonesia untuk menyambut ulang tahun ke-72 Republik Indonesia. Merah-Putih lantas diangkat sebagai tema warna kain pada pemeran yang berlangsung hingga 26 Agustus mendatang.

“Ini yang pertama di Indonesia, ada pameran khusus menampilkan kain-kain Nusantara dalam tema warna merah-putih,” kata Lita Jonathans dari Litbang Perkumpulan Wastra Indonesia. Koleksi kain yang paling mendominasi adalah kain perca atau lebih dikenal dengan istilah quilted. Total ada 80an kain quilted yang hanya 1-2 di antaranya merupakan koleksi lama. Sisanya koleksi baru yang dibuat khusus untuk pameran ini. Semuanya merupakan karya anggota Perkumpulan Wastra Indonesia.

Menurut Lita, kegiatan membuat kain quilted dengan tema warna merah-putih ternyata mendatangkan tantangan tersendiri bagi para quilter, sebutan untuk perajin quilting. Quilting dikenal dengan permainan motif dan warnanya yang beragam. Namun kali ini, para perajin hanya diperbolehkan mengeksplor dua warna. “Sekarang tinggal bagaimana mereka berkreasi supaya kain quilted tetap terlihat unik dan menarik meski hanya dua warna,” kata Lita. Salah satu kreasi yang menjadi primadona di pameran itu adalah '72 Merah Putih'. Dipajang di depan pintu masuk, kain yang membentang dengan luas 2,4 x 2,7 meter itu dibuat oleh 72 quilter, sesuai dengan usia bangsa Indonesia tahun ini. Ragam motifnya yang merefleksikan kekayaan budaya Indonesia menawarkan daya tarik tersendiri. Mulai kapal pinisi hingga tulisan-tulisan bernada patriotisme. Kata Lita, kain tersebut nantinya akan diberikan kepada museum sebagai salah satu benda pamernya. Karya lain yang cukup menarik perhatian adalah kain perca bergambar wajah mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok. Kain karya M. Laksmintarti Soeparwoto ini bertajuk 'Badai'. Kain perca bergambar wajah Ahok itu bersandingan dengan Proklamator Kemerdekaan RI sekaligus Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno. 

Selain kain perca, pameran ini turut mengangkat kekayaan wastra Nusantara, mulai dari batik, tenun, bahkan hingga bordir dan sulam. Lita berharap, kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa cinta masyarakat pada budaya Indonesia yang begitu kaya, sekaligus memotivasi untuk aktif berpartisipasi dalam upaya pelestariannya. 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page