top of page
  • Vicharius DJ

Nyoman Gunarsa, Setelah 60 Tahun Bergelut di Ruang Rupa


Nama besar perupa Nyoman Gunarsa tidak bisa diragukan lagi. Semangatnya untuk terus berkarya seakan tidak pernah pudar meskipun sudah enam kali terserang stroke. Nyoman selalu memiliki energi lebih. Terbukti ketika sejumlah master piece masih terus muncul di saat usianya mendekati kepala tujuh. Saat ini bukti kekuatan pelukis asal Klungkung, Bali, itu kini dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta (BBJ). Pameran bertajuk '60 Tahun Nyoman Gunarsa Berkarya, Ode Bagi Negeri' yang terbuka gratis bagi publik di Ibu Kota. Lukisan yang dipamerkan sekaligus menunjukkan fase perjalanan hidupnya sebagai seorang pelukis.

Setidaknya ada empat fase Nyoman Gunarsa dalam melukis, sejak usia sekitar 13 tahun hingga kini berusia 73 tahun. Keempat fase itu adalah fase studi, fase persembahan, fase wayang, dan fase moksa. Dua karya lukis 'raksasa' Nyoman Gunarsa bisa ditemui yaitu lukisan yang diberi judul Jokowi Mendalang dan lukisan berjudul Upacara Ngeruwat Tumpek Wayang. Lukisan berjudul Jokowi di atas kanvas berukuran 390 cm x 290 cm, sedangkan lukisan Ngeruwat di atas kanvas berukuran 430 cm x 290 cm. Nyoman sempat menangis saat memberikan sambutan setelah Iphong Purnama Sidhi, mahasiswa Nyoman yang juga kurator dalam pemeran tersebut, menyampaikan kenangannya menjadi mahasiswa dan juga interaksinya bersama sang maestro.

Dia menangis ketika mengingat perjuangannya dalam mengembangkan seni rupa, saat mendidik para mahasiswa di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), sekarang menjadi Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Sementara itu Agus Sudibyo, penggagas pameran, mengatakan, masih ada beberapa lukisan berukuran raksasa yang tidak bisa dipajang dalam pameran itu. “Ada lukisan berukuran 6 x 3 meter persegi yang tidak dibawa karena tempatnya tidak memungkinkan,” ujar Agus. 

#senilukis #NyomanGunarsa

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page