top of page
  • Vicharius DJ

Keseharian Sebagai Landasan Inspirasi Seni Kontemporer


Pernah berpikir bagaimana seniman kontemporer mendapat inspirasi dan menuangkannya menjadi karya seni? Bagi seniman Choy Chun Wei, bentuk-bentuk yang terdapat pada arsitektur dan objek sehari-hari yang mengelilinginya merupakan sumber ide utama untuk menghasilkan karya-karya spektakuler. Repetisi dari berbagai sisi yang terdapat pada arsitektur kota, serta tombol-tombol yang digunakan untuk mengontrol sekililing kita, menggunakan benda-benda elektronik yang kerap dijadikan sahabat hidup oleh masyarat modern, sering kali membuatnya bertanya: apakah identitas diri seorang manusia cenderung ditentukan oleh lingkungannya?

Pada tanggal 19 Oktober 2017, Choy Chun Wei mengajak publik memasuki pintu Wei-Ling Contemporary, Kuala Lumpur dalam rangka pameran tunggalnya yang diberi judul ‘Tectonic Traces.’ Terdapat dua belas karya kolase yang menarik dengan ukuran yang yang cukup besar sehingga menangkap perhatian pengunjung secara instan. Setiap karya menyimpan kedinamisan, mengombinasikan material yang beragam, mulai dari karton, cat akrilik, kertas, kartu nama, pasir, potongan-potangan koran, dan sebagainya. Kumpulan dari berbagai fragmen tersebut menambah dimensi pada karya sekaligus menghasilkan aksen yang kuat. Perbedaan pokok dari seri-seri sebelumnya, suatu aspek yang menandakan evolusi tehnik pengerjaan yang diadopsi si seniman, terdapat pada kehadiran dua karakter kontras; antara yang solid dan ekspresif. Misalnya, bentuk-bentuk geometris yang sempurna dipadukan dengan lukisan abstrak wajah-wajah tak dikenal – terinspirasi dari coretan masa kecil. Berangkat dari observasi sederhana, lalu tumbuh menjadi karya yang mutakhir. Choy Chun Wei seolah mengajak penikmat seni untuk meningkatkan kesadaran akan keseharian masing-masing, mengamati lingkungan agar memahami diri lebih dalam. 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page