- Vicharius DJ
Menghidupkan Kembali Legenda Pavarotti di Jakarta
Penggemar musik klasik pastilah mengenal sosok legenda asal Italia, maestro sopran dan musik klasik, Luciano Pavarotti. Sejak kepergiannya 10 tahun lalu, dunia masih mengenang Pavarotti sebagai seniman besar yang pernah hidup dan dimiliki oleh Italia. Penggemarnya pun menyebar hingga ke Indonesia. Salah satu kontribusi terbesarnya adalah mempopulerkan komponis Giacomo Puccini ke seluruh dunia, terutama dengan salah satu karyanya "Nessun Dorma" yang menjadikannya lagu opera terpopuler di seluruh dunia setelah ia menyanyikannya di World Cup 1990.Â

Bukan hanya itu, ia juga telah membawa banyak karya komponis Italia seperti Donizetti dan Giuseppe Verdi yang membuktikan betapa berharganya aset budaya negaranya untuk seluruh dunia. Jika kita mendengar kata "Italia" sekarang, otomatis kita mengingat karya seninya yang termegah, yaitu opera. Untuk ‘menghidupkan’ kembali sosok legendaris ini, Instituto Italiano Di Cultura dan Ciputra Artpreneur akan menggelar konser Pavarotti di Jakarta pada 26 November mendatang dengan tajuk, Pavarotti Forever. Selain konser, dalam acara tersebut juga akan terdapat pameran memorabilia yang diselenggarakan dua hari sebelum pelaksanaan konser.Pavarotti Foundation yang didirikan oleh istri Luciano Pavarotti juga turut ambil bagian dalam acara ini. Â

Konser akan menghadirkan 3 penyanyi tenor dari Italia, yakni Marco Migkietta, Jenish Ysmanov, dan Alin Stoica. Akan hadir pula satu penyanyi soprano Elisa Balbo. Di konser itu akan tampil pianis sekaligus teman lama Pavarotti, Paolo Andreoli untuk gelaran nanti. Tidak hanya para musisi dari Negeri Pasta, mereka juga akan menghadirkan musisi kenamaan Indonesia, Ananda Sukarlan. Ananda juga bakal ikut tampil dalam konser tersebut. Rencananya Ananda menampilkan komposisi ciptaanya berjudul "I Wish Pavarotti Had Met Marzuki" sebagai penghormatannya kepada Pavarotti. Karya membayangkan bagaimana jika Pavarotti mengenal musik Ismail Marzuki, penulis lagu Indonesia yang sangat dikagumi Ananda.Â

Ananda berpendapat bahwa Ismail Marzuki, jika dijadikan aset negara dan pemerintah secara serius memperkenalkannya ke dunia internasional, akan membawa dunia musik Indonesia seperti halnya Puccini untuk Italia, atau Mozart untuk Austria. "Karya saya ini diperdanakan saat konser nanti tanggal 26. Karya itu saya dedikasikan untuk istri almarhum Pavarotti dan bakal dimainkan di konser konser berikutnya di Eropa. Karya ini gabungan dari dua budaya yang berbeda," kata Ananda.Â