- Vicharius DJ
Jalur Rempah dan Imajinasi Kemaritiman Sriwijaya
Sebelum nama besar Majapahit dikenal sebagai kerajaan terbesar yang pernah dimiliki nusantara, lebih dulu lahir sebuah dinasti raksasa bernama Sriwijaya. Ia pernah berjaya dan menjadi pusat peradaban di sekitar abad 7 hingga 12 Masehi. Sriwijaya pula yang membuat orang-orang nusantara dikenal sebagai bangsa pelaut. Letak Kerajaan Sriwijaya dulunya di sekitar Palembang merupakan jalur strategis perdagangan melalui perairan. Melalui kanal-kanal sungai dan pelabuhan, barang dagangan diperjualbelikan oleh saudagar dari dalam dan luar negeri. Rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan lada menjadi komoditas favorit perdagangan kala itu. Bila Tiongkok memiliki Jalur Sutra, Indonesia memiliki Jalur Rempah.Â

Untuk mengingatkan publik akan kejayaan Sriwiaya, di Museum Nasional terselenggara pameran bertajuk Kedatuan Sriwijaya the Great Maritime Empire. Lewat pameran ini, pengunjung dapat menyaksikan rangkuman kejayaan dari Kedatuan Sriwijaya selama 600 tahun. Data mengenai Kedatuan Sriwijaya ini dipaparkan dalam bentuk menarik, perpaduan atraksi bukti sejarah, peninggalan arkeologis, dan seni kontemporer. Ruang pameran didekor menyerupai sebuah kapal laut dengan diorama kehidupan Sriwijaya di masa lampau. Mulai dari penjelasan alat transportasi, peta maritim dan kekuasaan Sriwijaya, komoditas rempah yang dijual, sistem perpajakan, perkembangan bahasa, dan berbagai prasasti serta catatan dokumen peninggalan yang menggambarkan pedidikan juga penyebaran agama pada masa Sriwijaya.Â

Agus Widiatmoko, salah seorang arkeolog yang mendalami tentang Kerajaan Sriwijayamengungkapkan, pameran Kerajaan Sriwijaya ini membangun imajinasi kemaritiman. Pameran ini sekaligus menjadi pengingat bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengulang kejayaan di masa lalu.Â