top of page
  • Vicharius DJ

Belajar Menghargai dan Menikmati Karya Sketsa Sendiri


Setelah lebih kurang selama dua bulan berjalan workshop KamiSketsa, kini saatnya publik menikmati hasil karya mereka sendiri. Terhitung sejak 14 Desember kemarin, Galeri Nasional Jakarta memamerkan hasil karya sketsa para peserta workshop yang sudah dimulai sejak Oktober 2017 kemarin.

Tubagus Sukmana, Kepala Galeri Nasional Indonesia mengatakan diskusi dan membuat sketsa bersama para seniman juga digelar di Pabrik Gula Tjolomadoe, Solo. “Program ini diharapkan dapat mendorong pewarisan keahlian seni rupa khususnya sketsa kepada generasi muda, sehingga seni rupa Indonesia semakin berkembang,” ujar Tubagus.

Program KamiSketsa Galnas dimulai pada 12 Oktober 2017 bertepatan dengan Hari Nasional Museum Indonesia yang dikemas dalam bentuk lokakarya setiap hari Kamis. Sementara lokakarya sketsa bersama dan diskusi di Pabrik Gula Tjolomadoe merupakan bentuk dukungan Galeri Nasional Indonesia dalam kegiatan 156 De Tjolomadoe Now.

Dalam lokakarya di Pabrik Gula Tjolomadoe, para peserta menggambar sketsa sekaligus berdiskusi dengan para pakar sketsa yaitu maestro sketsa Ipe Maaruf, sketcher Daniel Nugraha, arsitek dan fotografer Lintang Rembulan serta motivator edukasi seni rupa Zamrud Setya Negara. 

Kegiatan membuat sketsa bersama merupakan upaya Galeri Nasional Indonesia menyediakan ruang edukasi interaktif karena publik mendapatkan kesempatan terlibat secara aktif dalam proses berkarya menggambar sketsa dengan merespon ruang-ruang publik. Hal tersebut dinilai menjadi kesempatan berharga yang dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta untuk mengasah kreativitas.

Pameran ini akan menempati tiga titik. Pertama, di ruang workshop sebagai presentasi bagaimana proses workshop KamiSketsa GalNas berlangsung. Kedua, di Gedung B yang terdiri dari tiga ruang. Di sini sekitar 100 karya sketsa akan ditampilkan. Ketiga, di panel interaktif yang terletak di ruang publik (area outdoor). 

Uniknya, di panel tersebut akan disediakan area kosong sehingga pengunjung pameran dapat merespon dengan membuat sketsa untuk dipajang di panel interaktif tersebut, berdampingan dengan karya-karya hasil workshop KamiSketsa GalNas. Jumlah karya yang dipamerkan di panel interaktif ini akan terus bertambah karena ditentukan oleh jumlah para pengunjung yang merespon dengan membuat karya sketsa.

“Program itu juga diharapkan menjadi sarana agar publik dapat mengenal lebih dekat Galeri Nasional Indonesia tidak hanya sebagai wadah berpameran saja, melainkan juga sebagai ruang apresiasi dan berkreasi bagi publik,” ucap Tubagus. 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page