top of page
  • Vicharius DJ

Memori Tragedi dalam Ruang dan Rupa


Tragedi memang terlalu sering menyisakan tangis dan sakit ketimbang rasa bahagia. Tak ada yang bisa melupakan salah satu tragedi besar dalam sejarah bumi Serambi Mekah. Luapan air bah menghantam kota dan perkampungan. Ombak besar itu menyapu ratusan ribu manusia yang akhirnya menjadi jasad-jasad tak bernyawa. 

Sebagian besar bahkan sulit lagi dikenali. Tsunami Aceh. Begitu dunia mengenalnya setelah hampir 14 tahun terjadi. Rakyat Aceh tak takut dengan hal itu. Mereka mengubah trauma menjadi sebuah pelajaran besar. Di ruang publik masyarakat yang datang ke Banda Aceh bisa melihatnya dalam bangunan arsitektur menawan Museum Tsunami.

Bila Anda masuk ke dalamnya, terdapat lorong kecil yang minim cahaya. Cipratan air lalu menyentuh kulit Anda dengan desingan suara angin. Kira-kira seperti itulah suasana saat gelombang besar itu menyerbu kerumunan. Ya, desain arsitektur museum ini memang sengaja dibuat untuk melawan lupa memori tragedi Tsunami.

Bangunan museum ini begitu megah. Desain arsitekturnya dibuat modern dan futuristik namun tidak meninggalkan ciri khas Aceh sebagai kota yang kental dengan budaya Islam. Terletak di jantung kota Banda Aceh, museum ini begitu mudah ditemukan. Dia berada tak jauh dari kantor Gubernur Aceh dan beberapa kantor pemerintahan.

Untuk memasukinya, Anda tak perlu mengeluarkan kocek apapun. Museum ini dibangun memang untuk menjadi memori bersama, bukan hanya itu rakyat Aceh tapi juga orang-orang yang kebetulan berkunjung ke Banda Aceh. Beragam gambar, foto, hingga barang bekas pasca tragedi Tsunami dipamerkan.

Tak kalah menarik di sebuah sudut bangunan terdapat studio mini. Di sanalah Anda bisa menyaksikan film dokumenter berdurasi sekitar 15 menit yang menceritakan detik-detik saat Tsunami datang, evakuasi korban, hingga rekonstruksi Aceh. Bumi Serambi Mekah kini mulai membangun ulang peradaban mereka dan tak ada yang perlu disesali dari tragedi itu. 

#Aceh

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page