top of page
  • Vicharius DJ

Imajinasi Lima Seniman Perempuan


Perempuan selalu memiliki cara sendiri dalam merespons persoalan sosial. Itulah yang dilakukan 5 perupa perempuan; Dyan Anggraini, Ria Andaryanti, Hartina Ajir, Aishah Abdul Latif, dan Trinawangwulan. Mereka merespon berbagai tema sosial itu dalam tajuk, Bercermin di Mata Perempuan di galeri Bentara Budaya Jakarta. Imajinasi lima perempuan ini merupakan tanggapan kreatif mereka atas situasi yang dialami perempuan dalam berbagai dimensi maupun perspektifnya, termasuk sekat-sekat yang selama ini membatasi gerak kreativitas mereka. 

Para perupa ini menyampaikan pesan bahwa perempuan dapat berkarya di semua sektor tanpa batasan gender, usia, maupun kebangsaan, termasuk pula dalam bidang seni budaya di masa kini. Pameran itu lalu memunculkan diskusi hangat, bisakah membedakan karya perempuan dan laki-laki? Adakah lukisan karya perupa perempuan pasti memilikii garis yang halus? Atau selalu menggunakan warna-warna pastel? Ternyata mendiang perupa Danarto juga menggunakan garis-garis halus dalam lukisannya. 

“Secara intuitif, kita bisa membedakan karya perupa perempuan dan laki-laki, tapi tidak mudah untuk didefinisikan,” ucap Bambang Bujono, jurnalis senior dan dosen di Institut Kesenian Jakarta. Sementara itu menurut perupa Ipong Purnamasidi yang lebih penting dari sekedar mendefinisikan lukisan adalah pada tema yang diusung. Menurut mantan kurator Bentara Budaya Jakarta ini, dengan tema itulah sebuah pameran atau hasil karya perupa jadi "bunyi". 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page