top of page
  • Vicharius DJ

Jawaban Indonesia Pada Pameran Venice Architecture Biennale


Di area sekitar 290 meter persegi, enam orang tim kurator asal Indonesia membangun sebuah instalasi dari kertas polypropylene. Tim itu terdiri dari Ary Indrajanto (ketua), David Hutama, Adwitya Dimas, Ardy Hartono, Jonathan Aditya, dan Johanes Adika. Mereka mewakili Indonesia dalam ajang arsitektur dunia di Roma, Venice Architecture Biennale. 

Paviliun Indonesia mengangkat tema, 'Sunyata: The Space of Emptiness'. Tema itu merupakan konsep pengosongan ruang sebagai esensi tertinggi dalam upaya kreatif arsitektural. Pendekatan ruang kosong tersebut juga merupakan prinsip arsitektur tradisi Nusantara, dan juga Asia pada umumnya. Karya instalasi yang dibangun merupakan metafora berbagai desain arsitektur di Indonesia yang mewakili konsep tersebut. 

Joshua Puji Mulia Simanjuntak, Deputi Pemasaran Bekraf mengatakan, karya yang ditampilkan oleh Ary Cs mampu menjawab tantangan kurator pameran dengan tema utama, Free Space atau ruang untuk semua. “Ini karya yang luar biasa dan merupakan pendekatan tepat untuk menjawab tantangan tema itu,” kata Joshua dalam keterangan persnya. Dengan melihat karya tersebut, pengunjung tidak hanya dapat menyaksikan sebuah karya namun dapat merasakan langsung karya tersebut. Menurutnya pengungjung seakan dibawa pada pengalaman emosional di mana mereka bisa berjalan di tengahnya dan melihat cahaya lampu serta suara. 

Joshua berharap ajang ini dapat menjadi kesempatan besar para arsitek Indonesia untuk duduk sejajar dengan arsitek dunia. “Karya ini merupakan pemikiran kontemporer dari arsitek. Kami berharap Indonesia bisa sejajar nantinya dengan para arsitek dunia,” kata Joshua. 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page