- Vicharius DJ
Kekuatan Goresan Piksel dari Azhar Horo
Azhar Horo pernah berada dalam situasi hidup dan mati. Ia ingat betul kejadian yang hampir membuat hidupnya berakhir. Gempa bumi meluluhlantahkan kediamannya. Segala materi di hadapannya roboh. Jika bukan karena lukisan-lukisannya, Azhar mungkin tak lagi bisa berpameran seperti sekarang ini. Peristiwa itu menempel betul dalam kepalanya. Ia lalu mengkonversi pengalaman itu dalam karya visual. Azhar menciptakan lukisan yang mampu kembali mengingatkan bahwa robohnya rumah dengan tembok yang hancur dan debut beterbangan menjadi gaya lukisan yang dihadirkan di atas kanvas.

Di Galeri Nasional, Jakarta, dirinya menggelar pameran tunggal bertajuk From My Eyes. Azhar mengolah kotak-kotak dalam suatu benda menjadi wujud piksel. Itulah caranya dalam memerhatikan subjek matter lukisan untuk dicermati secara mendalam dan mendasar. Frigidanto Agung, kurator pameran mengatakan jika diperhatikan dengan mendalam kita akan menemukan kemiripan bagaimana penggunaan piksel itu dalam foto media massa yang seharusnya tidak ditampakkan. “Misalnya dalam koran kuning selalu bagian wajah ditutup piksel-piksel supaya tidak kelihatan,” kata Agung.

Menurut Azhar ia hanya mengulang peristiwa gempa itu lewat ingatannya. Dari situlah kemudian muncul inspirasi untuk membuat lukisan yang mampu mengingatkan kembali tentang rumah dan tembok yang roboh. Azhar bilang, gaya lukisan itu kini menjadi ciri khas terbarunya. “Kekuatan piksel untuk menutupi identitas seseorang dalam foto media massa itu menjadi inspirasi saya mengolah kembali visual dalam lukisan saya sehingga dapat menjadikan tertata sesuai bentuk-bentuk yang saya inginkan”, lanjut Azhar.

Sebelumnya, ia pernah mendapatkan penghargaan The Best Top Ten of Indonesian Art Awards yang diberikan Phillip Moorris Inc. bertempat di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Pada 1999, ia menerima The Best Top five of The Winsor Newton World Wide Millenium Painting Competition. Lukisan-lukisan berciri khas piksel itu kini dipamerkan di Gedung B Galeri Nasional Indonesia pada 4-22 Juli 2018.