top of page
  • Vicharius DJ

Potret di Balik Genitnya Kopi Nusantara


Kopi. Komoditas ini sekarang seperti seorang gadis cantik yang beranjak dewasa. Terlihat begitu genit dan menggoda orang banyak. Tak peduli seberapa pahit rasanya, kopi seakan menjadi pelengkap gaya hidup. Ia bukan lagi soal minuman beraroma. Kopi punya filosofi yang sayangnya baru disadari saat ini. Perjalanan kopi sebagai komoditas di nusantara cukuplah panjang. Kita mungkin harus sedikit berterima kasih pada kolonialisme karena merekalah komoditas ini bisa “mampir”. Ia dikenalkan pada para petani di Jawa meski dengan motivasi licik a la negeri kolonial. Namun sejak itu, kopi menjadi bagian dari Indonesia. 

Kopi dari Indonesia memang punya perbedaan dibanding dari negara lain. Setidaknya itulah yang diakui Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) sebuah lembaga independen yang baru didirikan untuk mengurusi dunia kopi. Jika dicermati, Indonesia satu-satunya negara yang tiap daerahnya memiliki indeks geografis. Indeks inilah yang menentukan nilai dan karakter setiap kopi dari masing-masing daerah. Seperti indeks kopi gayo tentu berbeda dengan indeks kopi wamena. Cerita-cerita ini terekam dalam sebuah pameran fotografi nan apik di galeri Bentara Budaya Jakarta. Ini adalah sepenggal kisah perjalanan kopi nusantara yang dirangkum dalam rangkaian karya jurnalistik. 

Selama akhir pekan kemarin, karya jurnalistik itu dipajang untuk publik. Terlihat potret para petani dan peracik kopi dari seluruh Indonesia selama periode April hingga Juli 2018. Karya ini seakan ingin membuka mata orang yang mengaku pecinta kopi bahwa ada tangan petani, asap hitam pembakaran, hingga indera perasa tajam yang ikut campur dalam melahirkan kopi berkualitas. Pameran itu makin semarak dengan aroma bijih kopi yang begitu kental di sepanjang komplek Bentara Budaya Jakarta. Ya, tak sekedar pameran foto. Penyelenggara menghadirkan langsung para petani kopi dan peraciknya dari berbagai daerah. Pecinta kopi di Jakarta tentu tak ingin ketinggalan untuk berburunya.  

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page