- Vicharius DJ
Memancing Imajinasi Anak Lewat Kreasi Kardus
Kardus. Gara-gara politik kata itu sempat menjadi viral dan candaan di media sosial dan jagat maya. Padahal kardus, seperti orang tahu umumnya, memiliki fungsi yang penting. Selain sebagai wadah bungkus (packaging), kardus juga bisa memancing imajinasi lho! Jika tak percaya cobalah bertanya pada Gatot Indrajati. Gatot menjadi sosok di balik uniknya karya instalasi di pameran bertajuk Kotak Utak-Atik di Museum MACAN, Jakarta. Yang membuat pameran ini menarik, selain materialnya dari bahan kardus dan kayu, Gatot mengajak pengunjung, terutama anak-anak untuk merespon karyanya.

Menurut Gatot mereka dapat menjadi bagian dari instalasi sang seniman dengan membuat robot kardus dari bahan yang telah disediakan. “Sejarahnya dari kecil suka bikin mainan. Di 'Utak-Atik' ini saya ingin membuat instalasi yang bukan seperti pabrik. Yang ketika barang rusak, langsung membeli lagi yang baru,” ujar Gatot. Untuk menciptakan ruang seni yang ramah dan aman bagi anak-anak itu, ia menyiapkan lebih dari ratusan lembaran kardus. Di setiap karyanya, ada bagian yang bisa diputar, pengunjung pun bebas menggambar di bagian dinding, asal tidak di cardboard kardus. “Bebas diutak-atik kok. Karena memang itu tujuan utamanya,” lanjut Gatot.

Proses pengerjaan pun memakan waktu hingga 3 bulan lamanya. Selama satu minggu, Gatot harus meriset terlebih dahulu, baik dari segi material maupun konsep. Lalu mengajukan konsep dan membuat sketsa. Risiko rusak di bagian karya pun pasti ada namun ia tidak keberatan dengan hal itu. Gatot pun sudah menyiapkan pengganti karya jika ada yang rusak. “Naluri anak-anak, ketika mereka nyentuh kemungkinan pasti ada yang rusak atau gimana-gimana. Kami sudah pikirkan kok,” lanjutnya lagi.

Ruang Seni Anak adalah salah satu ruangan yang ada di dalam Museum MACAN. Di ruang ini, karya sang senimann yang berpartisipasi disajikan lewat cara yang interaktif dan mengajak siapapun untuk bermain-main. Kepala Tim Edukasi dan Program Publik Museum MACAN Aprina Nurwanti pun menambahkan prioritas dari karya komisi adalah aman bagi anak-anak. “Harus bisa memancing kreativitas dan sangat dekat dengan kehidupan anak. Kami berdua menyadari karya Mas Gatot banyak dari material kayu dan cat arkilik. Cat arkilik itu tidak semuanya aman dan setelah diskusi panjang selama sebulan kardus adalah pilihan yang tepat,” ujar Aprina.