top of page
  • Vicharius DJ

Henk Ngantung, Memanah, dan Koleksi Lukisan Istana


Henk Ngantung. Namanya kembali mencuat ke publik pasca redup selama puluhan tahun pasca lengsernya Presiden Indoesia pertama, Soekarno. Nama Henk dikenal publik bukan hanya karena pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta tapi karena darah seniman yang kental dalam dirinya.

Sebuah karya yang menjadi legenda adalah lukisan Memanah. Karya itu menjadi saksi bisu dibacakannya teks proklamasi di kediaman Bung Karno. Pasca kemerdekaan, beberapa anggota kabinet pemerintahan baru mengadakan pertemuan di rumah Bung Karno dan rapat malam itu berlangsung di depan lukisan Memanah karya Henk. 

Ia mulai mengerjakan lukisan itu pada 1943. Konon Bung Karno memeragakan lengan orang memanah dan Henk Ngantung memperbaiki obyek pose sang pemanah sesuai pose dari Bung Karno. Di lukisan tertera angka '7-1X-'04' yaitu 7 September 1944 sebagai tanggal rampungnya lukisan 'Memanah'. 

Kini lukisan Henk dipilih sebagai ikon pameran lukisan koleksi Istana yang diadakan di Galeri Nasional, Jakarta. Geni Ngantung, putri kedua Henk tak bisa menyembunyikan rasa harunya tatkala tahu karya ayahnya dipamerkan bagi publik. 

“Lukisan itu jadi spesial karena ada model tangan Bung Karno. Hubungan ayah saya dengan Bung Karno, bicara soal seni seleranya sama. Hubungan yg dekat. Selera seninya ayah saya sama dan Bung Karno memberikan kepercayaan juga,” kata Geni. 

Karya Henk dipamerkan bersama dengan puluhan karya lain koleksi Istana Negara, mulai lukisan, kriya, dan patung. Totalnya terdapat 45 karya seni yang dipajang untuk publik hingga 31 Agustus mendatang. Banyak dari lukisan itu yang merupakan koleksi Bung Karno selama menjadi presiden Indonesia.

Pameran ini diselenggarakan dalam rangka perayaan 73 tahun Kemerdekaan Indonesia sekaligus menyemarakkan momentum Asian Games di mana Indonesia menjadi tuan rumahnya.  

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page