top of page
  • Vicharius DJ

Sketsa Urban dan Populernya Garis Spontan


Galeri Nasional Indonesia kembali menginisiasi sebuah pameran sketsa bertajuk [Re]Kreasi Garis setelah sukses dengan pameran sebelumnya, KamiSketsa Galnas. Kali ini terdapat 138 penampil dengan total 234 karya sketsa yang dipamerkan. Ratusan peserta itu diajak bercerita serentak tentang perkembangan sketsa di masa kini.

Teguh Margono, Kurator [Re]Kreasi Garis mengatakan pameran kali ini diselenggarakan dengan mekanisme yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Misalnya saja, peserta yang terpilih diharuskan menggoreskan karyanya spontan saat itu juga. Dan hasil sketsa kemudian diunggah di instagram dan facebook masing-masing calon peserta, mencantumkan hashtag #KamiSketsaGalNas dan #rekreasigaris

Sketsa di masa sekarang semakin marak khususnya dengan penggunaan media sosial yang membantu penyebarannya. Komunitas sketsa di Indonesia pun kian menjamur. “Mereka mengirimkan aplikasi kepada pihak Galeri Nasional Indonesia dan itu bisa dijadikan data untuk memetakan penyebaran pegiat atau komunitas sketsa di berbagai daerah di Indonesia,” kata Teguh.

Kurator lain, Beng Rahadian mengatakan perkembangan sketchers yang ada di Tanah Air diakui muncul dari sketsa urban yang dikerjakan oleh warga. Sebagian besar para sketchers menggemari kegiatan menggambar sketsa dengan cara sendiri maupun berkelompok dan berciri hybrid.

“Kemunculan sketsa-sketsa urban ini tidak lagi mengutamakan fungsi bahwa sketsa merupakan bagian dari sebuah studi atau rencana karya selanjutnya, atau yang hanya terdiri dari garis spontan,” tuturnya. 

Para sketchers yang terlibat berasal dari KamiSKetsaGalnas, Bogor Sketchers, Cianjur Sketcher, Semarang SketchWalk, Urban Sketchers Medan hingga perupa Gorontalo. Namun menariknya terdapat lima karya sketcher lain yakni Ipe Ma’aruf, Romo Muji, Srihadi Soedarsono, Tedja Suminar (alm), dan Yusuf Susilo Hartono dengan menampilkan 36 karya.

Diungkapkan Teguh, karya-karya sketsa dari seniman undangan dan koleksi Galeri Nasional Indonesia penting untuk menghadirkan wacana perkembangan sejarah sketsa di Indonesia secara umum.

Jadi tak heran jika terdapat 21 koleksi yang berupa karya sketsa dari Henk Ngantung, Marah Djibal, Oesman Effendi, S. Sudjojono, Siti Ruliati, Srihadi Soedarsono, Tohny Joesoef, Wahono M. X-Ling Yusuf Susilo Hartono. 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page