top of page
  • Vicharius DJ

Goresan yang Muncul dari Sebuah “Kegilaan”


Sering kali kita berpikir diskriminatif terhadap mereka yang terkena gangguan kejiwaan. Dengan mudahnya kita menanggap bahwa hidup orang itu sudah berakhir manakala gangguan jiwa menyerang hidupnya. Seakan-akan tak ada lagi yang bisa mereka lakukan di dunia ini.

Pekan lalu sebuah pameran bertajujk Anek Rupa RSJ berhasil memutar balik pemikiran lawas tersebut. Uniknya pameran itu diadakan di ruang publik seperti Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebuah tempat dimana orang dari berbagai daerah dan latar belakang lalu lalang. 

Total ada sebanyak 40 lukisan yang dipamerkan. Karya-karya itu berasal dari lima rumah sakit jiwa (RSJ) yaitu RSJ Dr Arli Zainudin (Solo, Jawa Tengah), RSJ Dr Radjiman Widiodiningrat (Lawang, Malang, Jawa Timur), RSJ Bali (Bangli, Bali), RSJ Lampung (Bandar Lampung), dan RSJ Dr Soeharto Heerdian (Jakarta).

Restu Gunawan, Direktur Kesenian Kemendikbud menjelaskan pameran tersebut bertujuan untuk memberikan ruang edukasi kepada publik. Menurut dia, orang yang berkebutuhan khusus memiliki peran sama dalam kehidupan masyarakat, sekaligus memberikan ruang untuk berkarya. 

“Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa orang dengan kebutuhan khusus fisik dan mental dapat berkarya, salah satunya karya seni,” kata Restu.

Restu menjelaskan, Aneka Rupa RSJ ini akan menjadi pameran pendamping Festival Bebas Batas 2018 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud, Galeri Nasional lndonesia, dan Art Brut Indonesia. “Nantinya hasil karya ini juga akan dipamerkan di Festival Bebas Batas 2018 di Galeri Nasional Indonesia pada Oktober mendatang,” ujarnya. 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page