top of page
  • Vicharius DJ

Melihat Konsep Diri Delapan Perupa Indonesia dan Thailand


Dua tahun lalu, delapan seniman asal Indonesia dan Thailand berkolaborasi dalam sebuah pameran bersama dengan mengangkat tema soal ‘konsep diri’. Komunitas seni di negeri Gajah Putih itu begitu memberikan apresiasi pada karya yang tampil di mana mereka mencoba untuk melakukan konstruksi konsep diri di kehidupan masyarakat Asia. Jelang dua tahun berikutnya, pameran yang sama kembali digelar. Kali ini tuan rumah adalah Galeri Salihara, Jakarta dengan tajuk, The Concept of Self. Lalu apa yang membedakannya dengan pameran di Thailand? Para periode ini, para seniman lebih melihat pada pergeseran politik dan budaya yang terjadi di Indonesia dan Thailand tahun 1990an. 

Momentum itu bagi para pameris memberikan pengaruh pada perkembangan artistik mereka. “Mengapa kita memulai dari 1990-an, karena mereka banyak menghabiskan waktu masa kecilnya di tahun 1990-an dan saat itu masyarakat baru memahami apa itu demokratis,” kata salah satu kurator pameran, Jeong-ok Jeon. 

Sebutlah satu pameris, Patriot Mukmin misalnya. Ia menghadirkan sejarah modern politik Indonesia melalui anyaman foto. Sementara itu seniman asal Thailand, Kitikun Mankit mengkomposisikan simbol dan citraan dalam konstruksi alegori politisnya. Atau Antonio S.Sinaga yang melanjutkan kritik pada agama melalui seni berbasis teks dan identitas ganda. 

Selain ke tiga seniman tadi, seniman lain yang ikut bergabung di antaranya, Chayanin Kwangkaew (Thailand), Chulayarnnon Siriphol (Thailand), Theo Frids Hutabarat (Indonesia), Thidarat Chantachua (Thailand), dan Rega Ayundya Putri (Indonesia). “Mereka mendemonstrasikan bagaimana kejadian masa lalu bisa mempengaruhi masa kini. Dan fokus pameran ini adalah visi dan nilai artistik ke-delapan seniman,” pungkas Jeong-ok Jeon. Duta Besar Kerajaan Thailand untuk Indonesia, H.E Songphol Sukchan saat pembukaan pameran menuturkan Thailand dan Indonesia punya sejarah panjang tentang tradisi dan budaya. “Pameran seni ini adalah cara yang penting untuk mendukung satu sama lain dan mempererat hubungan antar dua negara,” ujarnya. Pameran ini berlangsung mulai 19 Januari hingga 3 Februari 2019 mendatang. Datanglah bila Anda penasaran dengan karya-karya terbaik mereka. 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page