- Vicharius DJ
ICAD Usung Budaya Betawi di Milan Superdesign Show 2019
Ondel-ondel, Kembang Kelapa, Gigi Balang, Baju Sadariah, Kebaya Pancang, Kerak Telor, Bir Pletok dan Batik Betawi merupakan ikon-ikon yang sering kali menghiasi pandangan kita, terutama masyarakat Jakarta. Bagi orang Betawi, ikon tersebut sudah menjadi kultur yang tak terpisahkan. Merasuk ke dalam nadi dan darah mereka. Meski zaman sudah berubah, kalangan masyarakat Betawi masih setia dengan ikon tradisionalnya hingga kini. Bahkan sebagian di antaranya mampu beradaptasi dengan kultur modern hingga menciptakan tren sendiri. Salah satunya adalah pada agenda besar dunia, Milan Design Week 2019.

Sekarang Anda bisa membayangkan ketika ikon-ikon Betawi itu mewarnai panggung desain dunia, bersanding dengan beragam desain khas negara-negara di belahan bumi lainnya. Adalah Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) yang dibesut firma desain interior dan arsitektur Artura yang menginisiasi hadirnya budaya Betawi di Milan Design Week 2019. Jika pada 2018, ICAD mengangkat budaya Jawa Java Blues, tahun ini ICAD berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan mengusung tema Essential Jakarta. Pendiri Artura, Diana Nazir mengatakan tujuan keikutsertaan ICAD dalam acara ini adalah untuk mempromosikan karya-karya dari pelaku kreatif Indonesia yang berani mendorong batasan dan menghadapi tantangan persepsi dalam desain kontemporer. Budaya Betawi dipilih karena memiliki banyak keunikan budaya dan tradisi turun temurun Secara biologis, masyarakat Betawi sebagai salah satu suku yang multikultur berasal dari kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. “Konsepnya mengangkat budaya dan tradisi Betawi, dengan menampilkan sejumlah karya desain hasil kolaborasi dengan berbagai seniman dan desainer Indonesia,” tuturnya.

Lewat Essential Jakarta, ICAD mencoba untuk mengangkat budaya dan tradisi Betawi dengan menampilkan sejumlah karya desain kontemporer hasil kolaborasi dari berbagai seniman dan desainer Indonesia pilihan di bidang seni musik, fesyen, seni pertunjukan, desain, dan tentunya arsitektur. Desainer dan seniman yang terpilih yaitu; Aloysius Baskoro Junianto (desain produk), Ayang Kalake (fotografi), Danton Sihombing (desain grafis), Du’Anyam (desain produk), Eldwin Pradipta (mapping), Felicia Budi (fesyen), Pala Nusantara (desain produk), Savira Lavinia (fesyen), Studio Dapur (desain produk), Tommy Ambiyo (desain produk). Bertindak sebagai kurator adalah Diana Nazir dan Itjuk, serta pengarah artistik Andika Frestian.

Setiap karya desain mereka dikurasi dengan seksama oleh tim ICAD, sehingga pengunjung Essential Jakarta dapat menemui beragam kreasi seni yang unik. Beberapa contoh dari kreasi tersebut, diantaranya desain produk yang mengusung bentuk salah satu ikon Betawi, kisah Betawi yang disampaikan melalui seni tradisional pertunjukan tari yang dikolaborasikan dengan mapping, serta mode yang menggunakan motif dan bentuk yang terinspirasi dari sejarah Betawi. Salah satu desainer yang terlibat, Danton Sihombing menampilkan karya desainnya bernama Bondel Mondel yang terinspirasi dari ondel-ondel. “Bentuk-bentuk ondel-ondel. Saya mengubahnya lebih modern, kontemporer, simpel, dan desain yang provokatif. Menjadi sesuatu yang saya sebut dengan revolving, porosnya ada, karakteristik yang saya jaga adalah di bagian kepala dan head piece-nya (kembang mayang),” tuturnya. Milan Design Week 2019 akan berlangsung pada 7-14 April 2019 di Superstudio Piu, Zona Tortona, Milan. Essential Jakarta juga didukung oleh Perumda Pasar Jaya, Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Kedutaan Besar Italia dan Institut Kebudayaan Italia.