Monita Tahalea bisa dibilang seniman multi talenta. Ia tidak hanya memiliki suara emas yang merdu didengar namun juga mampu membacakan puisi dengan apik. Dalam pertunjukan bertajuk Tiga Menguak Takdir akhir pekan lalu di Galeri Indonesia Kaya, Monita menyajikan musikalisasi puisi yang elegan.
Dengan kombinasi musik jazz yang jadi bidang keahliannya, puisi karya sastrawan besar seperti Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani dilahapnya. Monita membacakan puisi karya Chairil Anwar berjudul 'Senja di Pelabuhan Kecil' dengan musikalisasi lagu 'Perahu'. Bukan cuma itu, Monita juga membacakan puisi karya Rivai Apin berjudul 'Elegi'.
Puisi tersebut mampu menginspirasi Monita dalam menciptakan karya. Puisi 'Elegi' mengiringinya dalam menciptakan lagu yang berjudul Bisu. Selanjutnya Monita membacakan puisi 'Melalui Siang Menembus Malam' dan menyanyikan lagu terbarunya yang berjudul 'Jauh Nan Teduh'.
Pada pertunjukkan yang dikemas dalam 60 menit tersebut, Monita mengajak penikmat seni untuk menghayati karya-karya puisi dari maestro sastra. Buku kumpulan puisi Tiga Menguak Takdir karya Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani ini ditampilkan secara epik oleh Monita.
“Senang sekali rasanya saya berkesempatan untuk tampil berbagi cerita dengan pengunjung Galeri Indonesia Kaya tentang warisan sastra Indonesia. Sudah sejak lama saya membaca karya-karya puisi Chairil Anwar dan beberapa sastrawan lainnya, salah satunya adalah buku Tiga Menguak Takdir ini,” ungkapnya.
Sebagai generasi muda penerus bangsa, Monita merasa harus terus mengasah kemampuan dan menggali pengetahuan sehingga mampu menghasilkan karya yang tak lekang dimakan usia.
Monita sendiri dikenal sebagai penyanyi melalui ajang pencarian bakat, Indonesian Idol. Monita telah menelurkan lagu-lagu yang bisa dinikmati pecinta musik. Ia memulai debut melalui album 'Dream, Hope, and Faith' yang diproduseri oleh Indra Lesmana. Kini Monita hadir dengan lagu terbarunya berjudul 'Jauh Nan Teduh'.