top of page
  • Vicharius DJ

Yuk, Isi Libur Lebaran Sambil Belajar di Museum Keramik!


Museum seni seharusnya memang tidak menjadi menara gading. Ia mesti membaur dan menyatu dengan masyarat sebagai sumber ilmu pengetahuan, inspirasi, dan wahana untuk meluapkan ekspresi. Misi itulah yang ingin diterapkan Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta Barat. Melalui pameran bertajuk, Seni Alih-alih Keramik: Aksi Sang Perupa, penyelenggara inign menyajikan artefak pecahan keramik hasil temuan di Batavia dan Situs Banten Lama pada masyarakat. 

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Edy Junaedi mengatakan kegiatan ini menjadikan museum sebagai rumah bagi masyarakat khususnya para seniman, pelaku industri seni dan industri kreatif dalam berekspresi maupun berinteraksi dengan publik. Ia juga berperan sebagai ruang kontemplasi untuk mengenal perkembangan seni rupa di Jakarta dan Indonesia. “Semoga sinergi positif antara museum seni dan mitra-mitranya yang sarat dengan muatan edukasi dan produktif ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan di masa mendatang,” ungkapnya. 

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta memajang artefak pecahan keramik temuan di kawasan Batavia dan Situs Banten Lama. Warga dapat melihat benda bersejarah semasa Batavia di bawah pemerintahan kolonial. “Pameran juga mengusung karya seniman keramik Jakarta dan pelajar berkebutuhan dari Sekolah Khusus Spektrum,” kata Edy. Pameran ini diharapkan menjadi ruang bagi masyarakat untuk menanamkan kecintaan terhadap seni, dan warisan budaya. Sekaligus, memotivasi pada anak-anak muda untuk kreatif yang mendukung kemajuan kotanya. 

Sementara, Kepala UP Museum Seni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Esti Utami menambahkan, selama pameran berlangsung, diselenggarakan rangkaian acara. Seperti bincang-bincang seputar keramik bersama perupa dan tim kreator. Serta, lokakarya membuat gerabah bagi pelajar dan komunitas. “Kami berharap pameran ini dapat menjadikan masyarakat lebih mencintai seni, khususnya pengunjung Kota Tua untuk ikut andil menjadi saksi mata perkembangan seni rupa Indonesia khususnya seni keramik,” kata Esti. Bila berminat, Anda bisa mampir ke museum ini yang dibuka untuk publik hingga 16 Juni mendatang. Cukup edukatif bukan untuk mengisi libur Lebaran! 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page