top of page
  • Vicharius DJ

Ragam Sulam dan Bordir Khas Wastra Nusantara


Museum Tekstil Jakarta dan Himpunan Wastraprema kembali mengadakan pameran wastra nusantara. Tahun ini ia bertajuk, Pesona Wastra Sulam dan Bordir 2019. Sesuai tajuknya, pameran ini menghadirkan 146 koleksi wastra (kain tradisional) yang dibuat dengan teknik sulam dan bordir dari berbagai daerah Indonesia. Kepala Unit Pengelola Museum Seni Jakarta, Esti Utama mengatakan pameran ini menjadi upaya mendorong pelestarian wastra Nusantara, khususnya bagi para generasi muda. Menurutnya, Indonesia sangat kaya wastra. Hampir di setiap daerah punya ciri khas wastranya masing-masing, ini jadi upaya museum untuk mengenalkan keindahan wastra Nusantara. 

“Kami harap semakin banyak masyarakat yang mengenal ragam tekstil di Nusantara dan banyak yang tertarik mengunjungi museum tekstil,” pungkasnya Pameran ini terselenggara hingga 28 Juli 2019 dan diadakan sekaligus untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Museum Tekstil dan HUT Wastraprema ke-43, serta menyambut HUT DKI Jakarta ke-492. Sulam dan bordir dipilih menjadi tema besar pameran karena dianggap unik dan otentik. Wakil Ketua Umum Himpunan Wastraprema Sri Sintasari Iskandar menuturkan, Indonesia punya keaneka ragaman wastra sulam dan bordir. Menurutnya banyak sekali wastra Nusantara dengan teknik sulam dan bordir. Beberapa wastra menggunakan material alam seperti kerang, manik-manik dalam prosesnya dengan motif khas di setiap daerah. 

Koleksi wastra yang dipamerkan di dalam museum tekstil tidak dijual, namun jika pengunjung tertarik dan ingin membeli kain maupun pakaian batik, pengunjung bisa mengunjungi 18 stand bazar yang berada di sisi samping Museum Tekstil. Pengunjung juga bisa mengikuti workshop menyulam dan membordir dalam pameran ini. Selain itu ada pula berbagai acara edukatif yang akan diadakan seperti demo sulam Kapalo Samek Koto Gadang, Karawo Gorontalo, demo Bordir Kudus, fashion show, bincang wastra Nusantara, dan lainnya. 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page