- Vicharius DJ
JIPFest 2019, Fotografi yang Tak Mengenal Jarak
Sudah lebih dari 10 hari sejak pembukaannya pada akhir Juni lalu, penyelenggaraan Jakarta International Photo Festival JIPFest) 2019 tampaknya bisa dibilang sukses. Terbukti, menjelang akhir penutupannya, pameran yang tersebar di 17 titik di Jakarta itu masih ramai dikunjungi masyarakat. Festival fotografi ini lahir pada Juni 2018. Saat itu Direktur Festival JIPFest 2019, Chistian Rahadiansyah memulai obrolan santai bersama Ng Swan Ti, seorang fotografer sekaligus Managing Director di Pannafoto Institute. Mereka ingin membentuk sebuah festival yang memiliki tiga tujuan utama; pertama, menciptakan wadah bagi pelaku fotografi dan publik untuk bertemu, bertukar gagasan, berbagi ilmu, dan berkolaborasi.

Tujuan kedua, menciptakan marketplace bagi pelaku fotografi untuk menjual karya, menawarkan jasa, melebarkan jaringan. “Ketiga, kami ingin Indonesia tertera kian jelas dalam peta fotografi internasional,” ujar Christian. Untuk tujuan ketiga, JIPFest mendatangkan beberapa orang yang sudah punya nama di dunia fotografi internasional. Contohnya Marina Vitaglione (dari Panos Pictures), Cyrille Cartier (mentor jurnalisme asal Kroasia), Teun van der Heijden (spesialis buku foto asal Belanda), Veejay Villafranca (fotografer asal Filipina), dan Zhuang Wubin (kurator asal Singapura).

JIPFest pada edisi perdana mengambil tema identitas, mengingat Indonesia terdiri dari ratusan etnis dengan berbagai bahasa dan ciri khas masing-masing. Festival ini diharapkan bisa menjadi platform bagi fotografer dan publik untuk bersua, berdialog, dan bertukar cerita, serta arena bagi proyek-proyek fotografi untuk menjangkau khalayak yang lebih luas. Kehadiran festival yang rencananya akan digelar setiap tahun ini disambut baik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan inisiasi untuk melakukan festival dengan lokasi di berbagai tempat sangat sejalan dengan apa yang akan dibangun di Jakarta.

Menurut Anies, JIPFest 2019 bisa menjadi “ruang ketiga” bagi warga Jakarta, setelah ruang tinggal dan ruang kerja. “Acara ini bisa menjadi space bagi warga dalam mendapat pengalaman baru untuk ruang ketiga,” tuturnya. Selama hampir 20 hari, pameran fotografi JIPFest tersebar di berbagai ruang publik seputar Jakarta Pusat, di antaranya Taman Menteng, Sarinah, Taman Ismail Marzuki, Goethe-Institut, IFI, ruang seni Rubanah, Artotel Thamrin, dan restoran Tugu Kunstkring Paleis.