- Vicharius DJ
Warna Warni Goresan Perupa dengan Gangguan Autisme
Autisme atau gangguan spektrum autisme (autism spectrum disorder/ASD) merupakan gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan individu dalam berinteraksi dengan orang lain. Individu dengan autisme sering mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pemikiran dan berkomunikasi. Namun dengan kesenian, baik itu seni rupa maupun seni musik, bisa menjadi medium yang tepat bagi individu autistik untuk menyampaikan apa yang ada dalam pikiran mereka. Inilah yang menjadi alasan ketika Yayasan Auitisma Indonesia (YAI) mengadakan pameran bersama karya lukis para penyandang autisme.

Pameran itu mengambil tajuk, Warna-Warni Duniaku di galeri Bentara Budaya Jakarta. Dibuka hingga 13 Juli mendatang, pameran ini menampilkan 85 karya seni rupa milik 53 perupa penyandang auitis. Bukan sekedar lukisan realis dan abstrak, beberapa pameris juga ikut menyumbangkan karya lain seperti keramik. Semua karya itu lalu dikumpulkan dan dikurasi oleh kurator Bentara Budaya. Ketua YAI, Melly Budiman menambahkan, pameran Warna Warni Duniaku memiliki arti yang sangat besar bagi anak-anak dengan ASD. “Keikusertaan mereka pada pameran ini bisa meningkatkan kepercayaan diri untuk terus menggali potensi mereka,” terangnya. Menurutnya, lingkungan memiliki pengaruh besar dalam memberikan dukungan terhadap tumbuh kembang anak dengan ASD. “Ini besar sekali artinya untuk meningkatkan kualitas hidup anak ini dan mengenali serta mengoptimalkan potensi yang dimiliki,” ucapnya.

YAI merupakan yayasan sosial yang didirikan pada Maret 1997 oleh sekelompok orangtua anak penyandang autisme dan praktisi medis. Lembaga ini memberi wadah bagi keluarga individu autistik untuk mendapatkan informasi tentang autisme dan mengembangkan potensi individu autistik. YAI juga secara aktif berusaha meningkatkan kepedulian masyarakat tentang autisme melalui berbagai kegiatan, antara lain kampanye sosial, seminar, dan penyuluhan. Beberapa kegiatan yang pernah diselenggarakan oleh YAI untuk mengembangkan potensi individu autistik adalah, antara lain, Indonesia Autism Games dan pameran hasil karya seni individu autistik. Manajer Bentara Budaya, Paulina Dinartisti mengatakan, dirinya memberikan apresiasi yang mendalam terhadap para orang tua penyandang autisma yang memberi ruang kepada anak-anak tersebut. Menurut dia, hal itu tidak mudah, karena dibutuhkan kesabaran yang tinggi, perjuangan, dan yang utama adalah cinta. “Kita pun hadir di sini atas nama cinta. Saya mengapresiasi karya dan kerja keras anak-anak autis ini,” ujarnya.