- Vicharius DJ
Di Balik Layar dan Waktu Dua Dekade Karya Andramatin
Dua dekade bukan waktu yang singkat bagi perjalanan seorang arsitek Isandra Matin Ahmad atau yang lebih dikenal Andramatin. Orang yang mengenalnya secara pribadi atau melalui karyanya akan ditunjukan sebuah lorong waktu perjalanan sang arsitek dalam mencipta sebuah karya, satu demi satu. Perjalanan waktu dan di balik layar kerja Andramatin itu dapat kita rasakan ketika mengunjungi pameran bertajuk Prihal di Galeri Nasional, Jakarta. Terdapat ratusan karya yang tidak hanya berkutat pada desain arsitektur semata namun situasi kerja kreatif di studio perancangan yang didirikannya sejak 1998.

Pameran ini dibagi menjadi delapan bagian yang terdiri dari dua arena presentasi. Setengahnya berisi karya arsitektur Andramatin yang sebagian besar belum pernah ditunjukkan kepada khalayak. Bagian lainnya berisi hal-hal lain yang ada di sekeliling kerja sehari-hari studio Andramatin. Seturut gagasan kuratorial Artiandi Akbar dan Danny Wicaksono, pameran ini dimulai dengan bagian pembuka berupa lorong yang ditutup oleh anyaman rotan di bagian depan Galeri Nasional Indonesia. Di dalamnya berisi 824 karya Andramatin yang didesain dari 1998 hingga 2019.

Desain-desain tersebut ditampilkan dalam bentuk lini masa yang disusun berurutan sesuai dengan nomor proyek. Alur pameran berlanjut menuju ruang dalam Gedung A di mana terdapat empat bagian berikutnya. Yaitu, Prihal Jakarta yang berisi delapan proyek bangunan publik yang didesain oleh Andramatin di Jakarta, Prihal Kota Yang Lainnya berisi 17 proyek di kota-kota di Indonesia selain Jakarta, Prihal Bentuk menampilkan lebih dari 20 karya belum atau tidak dibangun yang memiliki fokus pada pencarian bentuk arsitektur di dalam perancangannya, dan Prihal Material menyuguhkan eksplorasi material.

Alur Pameran kemudian menerus menuju Gedung B yang meliputi tiga bagian terakhir pameran. Yaitu, Prihal Yang Berulang berisi video wawancara dengan tujuh orang klien Andramatin, Prihal Sehari Hari yang memperlihatkan keseharian di studio Andramatin lewat arsip dan bagian penutup berupa area interaktif. Menurut Danny Wicaksono, pameran Prihal: Arsitektur Andramatin tidak hanya berusaha menampilkan situasi tak tampak karya arsitektur dari studionya. Pameran ini juga mengetengahkan situasi-situasi kerja arsitektur yang bertolak dari gagasan dan sudut pandang walau kadang tak pernah berhasil diwujudkan.

Beberapa hal tentang Andramatin yang mungkin tidak pernah diketahui oleh khalayak namun juga mungkin telah diketahui di pameran ini akan membuka ruang untuk lebih memahami jejak studio arsitektur selama ini hingga bagaimana mereka berada di posisinya kini di panggung arsitektur. “Di balik gambar indah dan bertumpuk gambar kerja arsitek hingga proses pembangunan, banyak hal yang tak terlihat dari studio arsitektur. Delapan bagian tadi dirancang khusus sebagai satu jalur ruang menerus yang akan membawa pengunjung untuk mengalami arsitektur andramatin secara langsung,” kata Danny.

Pameran ini sukses dibuka pada akhir November kemarin dan masih berlangsung hingga 11 Desember mendatang. Para pecinta arsitektur, patut disayangkan bukan bila Anda melewati pameran ini!