top of page
  • Vicharius DJ

Bauran Seni dan Teknologi di Wave of Tomorrow 2019 Kembali Hadir!


Oleh Vicharius DJ

Wave of Tomorrow 2019, festival seni berbasis teknologi kembali hadir untuk kali kedua. Ada 10 karya seni dari 13 seniman lokal dan mancanegara yang memajang karyanya di festival yang digelar di The Tribrata, kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan hingga 29 Desember mendatang. Perpaduan antara seni dan teknologi melebur jadi satu, berubah menjadi rasa kagum, dan ajakan untuk melupakan kesibukan sejenak. Ibarat sebuah perjalanan yang ada transformasi, Wave of Tomorrow 2019 menyajikan tiga lini, ada warisan leluhur atau heritage, now atau isu-isu masa kini yang sedang ngetren, dan tomorrow atau masa depan. 

Di bagian depan, 'string composition' seri 5 karya arsitek Rubi Roesli. Tali-tali kencang yang ditembakkan cahaya menjadi pembuka menarik bagi pencinta milenial, Rubi mengajak pengunjung untuk memegang dan merasakan bagaimana tali itu bertransformasi jadi karya seni. Tiba di bagian utama lantai satu, ada Farhanaz Rupaidha yang masuk ke dalam lini warisan. Di sampingnya ada karya instalasi Ricky 'Babay' Janitra yang mewajibkan pengunjung menyalakan sinar telepon seluler untuk merespons karyanya agar menerangi ruangan yang gelap. 

U Visual pun hadir tak biasa lewat permainan cahaya. Di seberang ketiganya, Maika Collective pun hadir tak biasa lewat karya instalasi yang terinspirasi oleh stupa Candi Borobudur. Kinara Darma x Modulight pun tampil dengan hal yang berbeda dari tahun sebelumnya. Instalasi yang menjadi fokus di lantai satu ada kubus raksasa dengan permainan cahaya yang berdasarkan data astronomi NASA. Tiba di bagian berikutnya ada Motion Beast dan Sembilan Matahari yang menjadi line up utama. Di seberangnya yang tak kalah fenomenal adalah karya instalasi Tundra. 

Rebahkan tubuhmu sejenak di beanbag yang disediakan, menghadaplah ke langit-langit bangunan, warna-warni instalasi Tundra akan membawamu menuju dunia lain. Tundra seakan mengajak kita untuk menikmati pemandangan yang tak biasa, seperti melihat fenomena alam aurora. Di lantai kedua, Wave of Tomorrow 2019 juga menyuguhkan karya seni interaktif yang mengajak bermain. Ada permainan gambar dari Notanlab. Di ruang pamer sebelahnya, ada permainan VR Jakob Stenseen, dan karya Notanlab lainnya. Selesai menikmati karya futuristik, silakan pengunjung naik ke lantai tiga untuk melihat sajian musik hasil kurasi Studiorama. 

Jika sudah selesai, jangan lupa untuk mempublikasikan karya seni tak biasa dari Wave of Tomorrow 2019 di akun media sosialmu. Karena menurut kurator seni, Mona Liem, Wave of Tomorrow punya dua tujuan mulia. “Tujuan ke dalam adalah kami memberikan kesempatan bagi seniman-seniman untuk berkreasi di festival ini. Dan tujuan kedua adalah menyebarluaskan atau mempopulerkan apa itu seni media baru kepada masyarakat awam,” ucap Mona Liem.     

#WaveofTomorrow

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page