top of page
  • Vicharius DJ

Dimensi Aceh di Negeri Matahari Terbit

Meskipun gelombang pandemi Covid-19 belum juga selesai, geliat kegiatan seni rupa di seluruh dunia sedikit demi sedikit mulai muncul kembali. Bulan April ini yang menjadi momentum spesial bagi perempuan Indonesia karena perayaan Hari Kartini, salah satu perupa perempuan senior dari Indonesia turut meramaikan pameran bersama di Museum Seni Mori Tokyo, Jepang.


Ia adalah satu-satunya perempuan dari Indonesia. Namanya Nunung WS, pelukis kontemporer yang saat ini sudah berusia 73 tahun. Nunung tidak bisa hadir karena pandemi tapi karyanya berjudul Dimensi Aceh sudah cukup mewakili spirit keseniannya. Lukisan itu dibuat di atas media kanvas berukuran 180 x 360 centimeter. Ia menceritakan bagaimana Islam melarang penyembahan berhala.



Karya pelukis kontemporer senior Indonesia Nunung WS turut ditampilkan dalam pameran yang diikuti 16 seniman perempuan sedunia di Museum Seni Mori Tokyo, Jepang. Pameran yang digelar mulai 22 April hingga 26 September 2021 bertema 'Energi Lain : Kekuatan Dalam Menghadapi Tantangan'.


Pameran ini bertema Energi Lain: Kekuatan Dalam Menghadapi Tantangan. Terdapat 16 seniman perempuan dunia berusia 70an atau lebih dengan karir mereka selama lebih dari 50 tahun. Mereka berasal dari 14 negara, diantaranya Indonesia, Jepang, Brazil, Kolombia, India, New Zealand, dan Switzerland. Beragam karya seni ditampilkan, tidak hanya lukisan, tetapi juga patung. Total sekitar 130 karya meramaikan pameran ini.



“Ada pemikiran yang dahsyat. Mereka masih tetap berkarya. Yang dipamerkan merupakan hasil dari olah pikir yang konsisten dari mereka. Saya sangat salut kepada sang kurator Mami Kataoka, dengan temanya Another Energy. Karya dari Cuba, Carmen Herrera juga sangat menarik buat saya,” katanya.


Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi mengapresiasi keikutsertaan Nunung WS dalam pameran ini. Menurut Heri ikutnya Nunung WS menunjukkan pengakuan dunia internasional atas keunggulan karya seniman Indonesia.



“Kehadiran Nunung diantara 15 pelukis lanjut usia (lansia) dunia yang masih terus berkarya, menunjukkan lingkungan seni di Indonesia yang hidup dan bergairah. Penampilan karya Nunung, satu-satu nya dari negara ASEAN, juga merupakan pengakuan atas keunggulan seni rupa modern Indonesia,” ujar Heri.


Lebih lanjut Heri Akhmadi juga menyambut baik penyelenggaraan pameran yang menghadirkan karya-karya seni berkualitas. Kepada Mami Kataoka Direktur Museum Seni Mori, Heri Akhmadi mengatakan, pameran ini sejalan dengan semangat Hari Kartini di Indonesia yang mengusung kesetaraan.



Mami Kataoka, Direktur Mori Art Museum Tokyo mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir telah muncul gerakan di seluruh dunia untuk mengatasi ketidaksetaraan di sekitar aspek identitas seperti jenis kelamin, ras, etnis, dan keyakinan.


“Dengan memberikan ruang yang lebih besar pada keragaman. Termasuk dalam seni kontemporer selama dekade terakhir, perhatian semakin beralih ke seniman perempuan. Khususnya pegiat seni kontemporer antara tahun 1950-an dan 1970-an yang terus aktif sebagai seniman hingga saat ini,” kata Mami Kataoka.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page