top of page
  • Vicharius DJ

Hidangan Penutup yang Sempurna Salihara Jazz Buzz 2020

Setelah digelar selama lebih kurang satu bulan, festival mini tahunan Salihara Jazz Buzz 2020 akhirnya ditutup dengan penampilan memukau dari pianis multi-genre Dwiki Dharmawan. Akhir pekan lalu ia tampil bersama dengan Rudy Zulkarnaen (bass akustik) dan musisi muda Rega Dauna (harmonika). Mereka berhasil menyajikan variasi musik yang intim juga berani.


Grozny Part 1 dan Grozny Part 2 dipilih menjadi karya pembuka untuk konser kolaborasi ini. Mereka menampilkan variasi yang mencakup piano solo, music elektronik, dan akustik melalui pendekatan musik baru yang spontan bernuansa progresif dan penuh kebebasan. Improvisasi yang dipersembahkan Rudy dan Rega tampaknya berhasil memberi warna baru bagi karya Dwiki yang terinspirasi dari kota Grozny, Rusia, tersebut.



“Saya memang membebaskan Rudy dan Rega untuk berimprovisasi secara luas. Bisa dibilang improvisasinya spontan, tapi yang pasti kami punya konsep yang sama,” kata Dwiki.


Pecinta musik jazz yang hadir ke Teater Salihara kian hanyut ke dalam perjalanan musikalitas Dwiki. Melalui karyanya berjudul Atabashkan dan Tshimshian. Dwiki Trio berikhtiar menyampaikan gejolak perlawanan sekaligus perjuangan untuk sebuah eksistensi. Atabashkan merupakan suku pribumi di Utara Alaska yang berhasil bertahan melawan para pendatang yang menginvasi tanah mereka. Sebaliknya, Tshimshian merupakan suku yang susah untuk bertahan di tengah penghancuran kolonialisme.



“Jika suku Atabashkan berhasil bertahan dengan spirit dan keberanian yang kuat, sebaliknya suku Tshimshian susah sekali bertahan dan kini yang tersisa hanya puing-puing kegetiran,” kata Dwiki kala menceritakan asal muasal dua karya tersebut.


Dalam konser kolaborasi ini, Dwiki juga memainkan karya-karya populernya di beberapa album. Seperti Samarkand dari album Rumah Batu, Whale Dance dari album So Far So Close, serta Tribal Dance dan Bubuy Bulan yang telah diaransemen oleh Dwiki. Tahun ini, Dwiki akan mengeluarkan album terbarunya yang diberi nama Hari Ketiga.



Salihara Jazz Buzz 2020 telah digelar mulai 15, 16, 22 dan 25 Februari di Teater Salihara, Jakarta Selatan. Khusus di tahun ini, Salihara Jazz Buzz mengadakan undangan terbuka Jazz Buzz 2020 dengan tujuan hendak memperluas kerja kuratorial seni pertunjukkan secara lebih terbuka. Ada puluhan grup dari berbagai kota di Indonesia yang merespons undangan terbuka tersebut.


Dari nama-nama pelamar yang masuk, Railroad Therapy dan Intuition Jazz Chamber dinyatakan terpilih dan berhak tampil dalam Jazz Buzz 2020. Railroad Therapy memainkan komposisi yang terinspirasi dari khazanah musik Barat abad 20, sementara Intuition Jazz Chamber dengan konduktor Wishnu Dewanta adalah ansambel berinstrumentasi tidak lazim dalam format jazz chamber di Indonesia. Dua grup tersebut tampil di minggu pertama Jazz Buzz pekan lalu.



Sebelum penampilan trio Dwiki, Jazz Buzz ikut pula menampilkan Monita Tahalea, Lie Indra Perkasa dan Adra Karim sehari sebelumnya. Penampilan mereka mampu menutup dengan sempurna perhelatan mini festival 2020.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page