- Vicharius DJ
Jelajah Virtual Konsep Cerita Para Seniman
Cakravala, sebuah platform seni digital, hadirkan pameran virtual untuk kelima kalinya. Kali ini, pameran bertajuk In-Between tersebut menampilkan 26 karya seni dari 13 seniman bertalenta. Dalam pameran ini berbagai karya bertema Story telling ditunjukkan. Walaupun dilaksanakan secara virtual, pameran ini tetap menyajikan karya dengan berbagai media. Baik itu lukisan, kolase, foto, hingga furniture; semua tetap dipertunjukkan.
Tiga belas seniman yang ikut berpartisipasi adalah Kezia Alexandra, Faisal Azhari, Eko Bintang, Irene Febry, Kei Kusuma, Nova Kusuma, Trio Muharam, Imes Paskalia, Putu Surya Dharma Putra, Samira Rolloos, Naomi Samara, Prayogo Yoedo, dan Andre Yoga.

Karya Andre Yoga, seniman yang telah lama tinggal dan bekerja di Bali, berjudul Identity. Baginya karya ini seperti sebuah perjanjian yang ia buat pada dirinya sendiri sejak awal 2021. Ketika Indonesia masih dilanda pandemi dan semua orang harus bergelut dengan permasalahan kesehatan dan ekonomi tanpa dukungan penuh pemerintah.
“Identitas merupakan penggambaran kisah hidup saya sebagai seorang beragama Kristen yang tinggal dan besar di Bali. Di sinilah rumah saya, dimana saya memulai sebuah perjalanan yang tidak pernah berakhir untuk mencari jati diri di tengah umat mayoritas Hindu,” kata Andre. Tak hanya satu, Andre juga menyuguhkan karya lain berjudul Nowdays.

Selain Andre ada seniman Prayogo Yoedo yang menampilkan dua karyanya berjudul, Banyak Semut dan Awas Ada Hama. Yoedo terinspirasi dari sebuah game lawas yang pernah ia mainkan pada 2005 lalu. Game itu berlatar belakang perang dingin di mana terdapat invasi dari sekelompok alien yang ingin memusnahkan manusia. Ini menjadi refleksi bagi Yoedo.
“Tiap kali ada insiden, kita manusia selalu berkata, manusia merupakan mahluk terburuk. Padahal kita adalah manusia itu sendiri. Jadi, apakah sebenarnya kita layak hidup atau memang kita layak dimusnahkan?”
Seniman lain, Nova Kusuma hadir dengan seri Spektrumnya melalui dua karya seni lukis surrealis, Spektrum I dan Spektrum II. Menurut Nova, karya ini bagian dari perubahan yang ia alami dalam memvisualkan sesuatu. Sebuah hal yang ia anggap kelemahan dari matanya sejak 2015. Sebagai seniman ia tentu mencari jalan lain. Nova seakan memilih untuk berteman dengan kelemahannya dan menemukan cara baru melihat obyek. Dua karya di seri Spektrum adalah upayanya bercerita tentang perjalanan penemuan itu.

Pameran ini dapat merekonstruksi konsep story telling yang kerap kita kenal menjadi terjemahan yang baru. Banyak aspek dari cerita yang bisa dieksplorasi. Sebuah kenangan, perasaan, ide dan pikiran, atau sebuah kejadian. Berbagai perspektif dari berbagai daerah di Indonesia ditantang oleh pameran ini untuk menjagokan interpretasi mereka yang dapat memberikan sensasi bercerita yang baru.
Pameran ini dapat dikunjungi melalui website https://www.cakravala.com/in-between hingga tanggal 12 Juli 2021. Bagi yang ingin membeli karya yang dipamerkan, semua tersedia di gerai online Ruang Kreasi.