top of page
  • Vicharius DJ

Joyous Metamorphosis, Interpretasi Musik Jazz Pada Pandemi

Festival jazz tahunan besutan Komunitas Salihara Arts Center, Salihara Jazz Buzz 2021, berlangsung secara virtual. Acara digelar Sabtu dan Minggu selama dua pekan. Gelaran pertama yakni pada 20 dan 21 Februari dan dilanjutkan 27 dan 28 Februari 2021. Kali ini Salihara Jazz Buzz 2021 menampilkan Adra Karim, Wahono, Daniel Dyonisius, Hanhan & Qadra Shakuhachi, Ferdy & Friends, Jason Mountario ,dan Rupa Baru.


Tiga dari deretan penampil itu adalah musisi yang terpilih dari program undangan terbuka Salihara Jazz Buzz 2021 yang diadakan pada 2020. Ini pertama kalinya Jazz Buzz mengadakan open call untuk membuka ruang partisipasi. Musisi terpilih itu adalah trio Daniel Dyonisius, Hanhan, dan Qadra Shakuhachi; Ferdy & Friends; juga Jason Mountario dan Rupa Baru. Kehadiran mereka dalam Salihara Jazz Buzz 2021 diharapkan membawa warna baru dalam festival.


Sejak Komunitas Salihara Arts Center berdiri (2008), salah satu acara yang paling diminati penonton adalah Salihara Jazz Buzz, sebuah festival jazz tahunan yang menampilkan komposisi dan presentasi sebuah konsep musik baru. Jazz Buzz telah menampilkan deretan musisi seperti Dewa Budjana, Indra Lesmana dan Tohpati, sampai musisi terkini seperti Adra Karim, Gerald Situmorang, Sri Hanuraga dan masih banyak lagi yang sudah memberikan pembaruan terhadap musik jazz.



“Walaupun sampai saat ini situasi belum memungkinkan bagi kami untuk membuka ruang pertunjukan, Salihara Jazz Buzz tetap menemani Anda Februari 2021 dengan tema, konsep, dan penampil segar,” demikian bunyi pernyataan resmi Komunitas Salihara.


Tahun ini Salihara mengangkat tema Joyous Metamorphosis yang menawarkan gagasan dalam situasi pandemi yang sudah dan sedang mengubah perilaku dan gaya hidup masyarakat. Terutama, ketika menonton seni pertunjukan melalui ruang virtual.


Perubahan demikian baiknya ditanggapi dengan sikap terbuka dan gembira, alih-alih pesimis atau menutup diri. Metamorfosis adalah kenyataan yang harus diterima dalam menghadapi dunia serta kehidupan yang tidak lagi sama seperti sebelumnya.“ Selain bermetamorfosis, bisa juga mengadaptasi sifat musik jaz yang mengeksplorasi genre musik lain, selalu mencari pembaruan, sekaligus gairah untuk mengolah presentasi dengan cara baru dalam hal ini, digital.”

Trio Daniel Dyonisius (gitar/komponis), Hanhan (bas) dan Qadra Shakuhachi (drum) menampilkan konsep musik minimalis dengan improvisasi yang maksimal melalui perpaduan unsur genre jazz, rock dan blues.



Ferdy & Friends adalah Ferdian Wahyu Satria (komponis) bersama M. Chevin Chaniago (tiup/vokal), Yoga Ardiyanto (biola/keyboard), Wikal Usny (bas), Vindo Alhamda Putra (piano/keyboard), Rafi Mahaldi (talempong) dan Avantgarde Dewa Gugat (drum). Mereka akan menggabungkan jazz fusion, funky, pop,juga unsur musik tradisi Minangkabau dalam konser yang berjudul Minanga Metamorfosa.


Lalu Jason Mountario Rupa Baru melalui pertunjukan Nomenasia menampilkan komposisi yang ditulis utuh dan ketat, hingga komposisi yang mengambil idiom free-jazz. Melalui konser ini pula si komposer hendak mengungkapkan kegelisahan pribadinya terhadap berbagai fenomena terkini.


Ada juga satu penampilan spesial dari Adra Karim (keyboards dan electronics) yang akan berkolaborasi dengan Wahono (perkusi dan electronics). Kolaborasi ini mengeksplorasi dan menggabungkan suara sintetis dari synthesizer analog dengan hasil manipulasi suara akustik piano. Salihara Jazz Buzz 2021 bisa kita saksikan setiap Sabtu-Minggu pada 20-21 dan 27-28 Februari 2021, pukul 19:00WIB.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page