- Vicharius DJ
Kolaborasi Tiga Negara dalam Suguhan Seni Multimedia
Bagaimana seniman saat merefleksikan realitas, terutama yang erat kaitannya dengan teknologi digital. Pameran bersama Mediascape: Materials Senses and Beyond menjadi jawabannya. Seniman dari tiga negara menyodorkan karya multimedia mereka bagi publik. Salah satunya ialah karya bertajuk Madakaripura karya kolektif seni Tromarama (Indonesia).
Karya ini menampilkan visual dengan objek situs air terjun Madakaripura yang merupakan situs bersejarah di daerah Probolinggo, Jawa Timur. Visual yang didominasi warna hijau, dipadukan dengan efek audio distorsi yang diambil dari data cuaca yang diperoleh secara realtime. Kurator pameran, Nin Djani mengatakan Madakaripura menawarkan suatu pengalaman reflektif tentang realitas hari ini yang terdistorsi.

Menurutnya karya ini memberikan pengalaman mirip ketika melihat lukisan surealis yang membuat penikmatnya seolah tersedot ke dalam dunia objek, namun objek tersebut sekaligus terasa berjarak karena terhalangi oleh media virtual. Ia merefleksikan pengalaman meditatif manusia yang kini termediasi oleh berbagai media.
“Tromarama menawarkan simulasi ruang dan waktu bagi penonton untuk bisa berkontemplasi dan merenungkan dirinya dengan dunia yang lebih besar, misalnya antara dirinya dengan semesta, dirinya dengan keilahian,” ungkap Nin Djani.

Dari negeri Gingseng terdapat ada karya multimedia dari komposer musik sekaligus seniman media baru asal Korea Selatan, Park Seung Soon. Ia menampilkan instalasi video yang terdiri dari sebuah video dokumentasI kolektor data yang merekam lanskap dan soundscape dari sekeliling Jakarta. Data itu menjadi sumber pembuatan video berjudul Imaginary Soundscape in Jakarta.
Karya Park Seung Soon tersebut menampilkan dunia lain yang meleburkan konsep realitas campuran (material dan virtual), melalui seni media audio visual. Nin Djani mengatakan, lewat karya ini, senimannya berusaha memprediksi masa depan. “Ia percaya medium pertukaran di masa depan adalah data. Sehingga kolektor data akan menjadi profesi penting,” jelas Nin Djani.
Sementara karya kolektif sejumlah studio di Inggris, menampilkan karya berjudul Notes on Blindness. Karya ini berupa dokumenter berjudul tentang kisah hidup seorang profesor di Universitas Birmingham yang bernama John M. Hull. Ia mengalami kebutaan total setelah beberapa dekade penglihatannya terus memburuk. Untuk membantunya memahami pergolakan dalam hidupnya, Hull mulai mendokumentasikan pengalamannya dalam kaset audio dan menulis otobiografinya Touching the Rock: An Experience of Blindness.

Dokumenter dan audio itulah yang ditampilkan kembali dalam pameran "Mediascape: Materials Senses and Beyond". Nin Djani mengatakan bahwa film Notes on Blindness menarasikan proses hilangnya pengalaman, ingatan, konsep dan gambaran visual seiring pengalaman penurunan penglihatan yang dialami John.
Selain tiga karya di atas, masih ada Eldwin Pradipta dengan karyanya yang berbicara tentang teknologi masa depan pasca pandemi, karya Elia Nurvista yang berbicara tentang dunia buah-buahan negeri tropis, serta Boo Ji Hyun yang menghadirkan ruang instalasi untuk meditasi di dalam kawasan pameran. Sama dengan seniman sebelumnya, ketiga seniman ini memanfaatkan berbagai media teknologi untuk mempresentasikan karyanya, untuk menghadirkan karya yang bersifat interaktif.
Mediascape: Materials Senses and Beyond merupakan hasil kerja sama Komunitas Salihara dengan Kemendikbud-Ristek serta sejumlah badan atau organisasi seni internasional. Pameran ini melibatkan seniman atau kolektif dari Indonesia, Korea Selatan dan Inggris. Asikin Hasan kurator lainnya dalam pameran kali ini mengatakan penggunaan media baru, media digital atau teknologi lainnya di dunia seni, telah berlangsung cukup lama.

“Pada pameran Mediascape: Materials Senses and Beyond kita melihat bagaimana penjelajahan medium dilakukan semaksimal mungkin, dan kita melihat perubahan yang besar. Penjelajahan yang dilakukan seniman Indonesia memperlihatkan perkembangan yang sangat signifikan, juga seniman Korea dan Inggris,” ucapnya.
Pameran Mediascape: Materials Senses and Beyond digelar secara luring bertempat di Galeri Salihara. Pameran ini berlangsung mulai 12 September hingga 10 Oktober mendatang, dengan protokol kesehatan yang ketat.