top of page
  • Vicharius DJ

Manifestasi dan Intuisi Kokoh Nugroho

Galeri Nasional Indonesia kembali mengadakan pameran tunggal dari seorang seniman nasional. Ia adalah Kokoh Noegroho yang berpameran hingga 7 Oktober mendatang dengan tajuknya, SOLILOKUI. Kokoh mempersembahkan 108 karya lukisan yang tercipta dari tangannya.

 

Pameran ini merupakan kesempatan emas yang sejak lama ditunggu Kokoh. Tujuh tahun lamanya hingga pada titik ini Kokoh berhasil melakukan pameran tunggal. Kendati sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, tetapi impiannya untuk dapat membuat solo exhibition di Galeri Nasional Indonesia tidaklah surut.

 

“Aku menunggu di mana bisa menuangkan segala ide di pikiranku, di kanvas-kanvas besar [dalam pameran ini]. Aku menunggu saat-saat itu. Akhirnya mimpi itu terwujud dengan dukungan Galnas dan Tesla Paint,” katanya. 

 

Bagi Kokoh, SOLILOKUI merupakan titik temu manifestasi dan keinginannya untuk  menampilkan karya-karya yang diolahnya dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut, terdiri atas 57 karya di atas kanvas dan 51 karya yang dibuat di atas kertas (art paper).

 

Djuli Djatiprambudi, kurator pameran dalam sebuah pengantar menuliskan bahwa tajuk SOLILOKUI bertolak dari kepercayaan Kokoh pada kedalaman rasa dan intuisi dalam mengekspresikan dirinya, baik itu di atas kanvas maupun berbagai media lain.

 

Djuli mengatakan ketika dunia seni rupa kontemporer lebih dominan menunjukkan dimensi rasionalitas hingga permainan teknik dan media dalam merespons tema politik dan sosial, Kokoh justru mempertajam rasa dan intuisinya dengan mengeksplorasi ungkapan visual baik yang memiliki makna denotatif maupun konotatif.

 

Lewat kepekaan sang seniman dalam mewartakan capaian artistik-estetik tertentu dalam lukisannya yang khas dan unik, itulah akhirnya yang membuat karya-karya Kokoh memiliki ‘sidik jari’ khas dan tidak dapat dimiliki oleh perupa lain.

 

“Lukisan kertas Kokoh seperti menjadi saksi, bahwa dalam momentum estetik ini dia semacam melakukan ejakulasi estetik begitu kuat, spontan, dan ekspresif. Hal itu terjadi berulang-ulang, mewartakan produktivitas tinggi, dan  mengartikulasikan invensi (daya cipta) yang khas,“ kata Djuli.

 

Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto berharap lewat pameran ini, publik dapat semakin mengenal sosok Kokoh Noegroho sebagai salah satu perupa kontemplatif yang memiliki kedalaman rasa, dalam dunia seni rupa Indonesia. Adapun, pameran Tunggal SOLILOKUI Kokoh Noegroho dapat mulai dikunjungi publik pukul 10.00-19.00, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. 

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page