top of page
  • Vicharius DJ

Melihat Imajinasi Penyandang Autisme

Bentara Budaya Jakarta (BBJ) kembali mengadakan pameran para seniman penyandang autism dalam rangka peringatan Hari Peduli Autisme. Ini kali kedua BBJ menggelar pameran serupa setelah yang pertama berhasil diselenggarakan pada 2019. Tahun ini mereka mengambil tema Bianglala Seribu Imajinasi.

 

Sebanyak 29 seniman penyandang auitisme memamerkan lebih dari 100 karya mereka. Selama ini seluruh pameris memang berprofesi sebagai pelukis maupun perupa. Inilah yang membedakan penyelenggaran tahun ini dengan sebelumnya. BBJ pada pameran ini lebih mengerucut pada profesionalisme. BBJ menganggap bahwa mereka layak diberikan kesempatan dan penghargaan yang sama seperti seniman lain pada umumnya dan karya mereka pun layak menjadi koleksi para kolektor seni.

 

Pembukaan pameran diresmikan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid pada pekan pertama April. Seniman yang menjadi peserta merupakan anak-anak berprestasi dan pernah mengukirkan sejarah di kancah internasional, seperti Salman Al Farisyi, Vincent Prijadi, dan Ruben Rotty

 

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri. Andra Naladira misalnya, memiliki kelebihan dalam mengingat suatu momen secara fotografis. Kemampuan ini yang membantunya melukis dengan sudut pandang yang berbeda.

 

“Kalau menarik bagi dia, akan dilihat lama. Diam dan mengamati. Nanti digambarkan sama dia dari sisi pandang yang berbeda, yang kita enggak tahu, bukan dari yang kita lihat,” kata Nadhifandra Naladira, ayahanda Andra Naladira. 

 

Salah satu peserta lain, Ruben Rayhan Rotty, peraih medali perak ASEAN Austism Games 2018 menunjukkan karyanya yang memiliki ciri khas batik dari Indonesia. Ruben menyebut bahwa untuk lukisan Melayangkan Kebahagiaan, dirinya terinspirasi dari foto anak-anak di internet dan memadu padankan dengan batik Indonesia.

 

“Inspirasi dari foto yang saya temukan di internet (tentang) anak bermain layang-layang. Saya pikir bisa kreasi berbagai bentuk layangan yang melambangkan kreativitas dan kebahagiaan,” tuturnya.

 

Claire Siregar merupakan salah satu seniman yang selalu terlihat aktif dan murah senyum kepada siapa saja. Claire sulit untuk berdiam diri dan senang untuk mengeksplor ruangan pameran. Claire memiliki ciri khas khusus dalam gambarnya.

 

“Dari tipe orang (yang digambarkan) pasti matanya ada bulu mata untuk perempuan. Hidungnya (di gambar) Claire pasti seperti itu (berbentuk seperti huruf L) dan mulutnya pasti begitu (warna merah dan melengkung),” kata Sylvia Siregar, ibunda Claire Siregar.


Selain itu, Bianglala Seribu Imajinasi juga menunjukkan karya Audrey Angesti. Audrey memiliki ketertarikan dalam bidang fashion yang terlihat dari beberapa lukisannya dan riasan yang dilukiskan pada dirinya. “Dia suka yang modis. Kayak anak muda, suka berdandan. Kebanyakan perempuan (yang dilukis), belakangan suka mermaid,” tutur Budhy Angesti, ayah dari Audrey.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page