top of page
  • Vicharius DJ

Memaknai Peduli dan Sayang Melalui Obyek Tubuh

Goethe Institute Indonesian bekerja sama dengan Sasikirana KoreaLAB & Dance Camp mengadakan sebuah pameran obyek koreografi di galeri Salihara dengan tajuk Bodies of Care. Terdapat karya seni dari 10 koreografer yang terdiri dari tujuh orang Indonesia dan tiga orang Jerman. Para partisipan diajak untuk baik secara individu ataupun kolektif untuk melihat, mendengarkan dan bergerak sambil mencari makna tentang apa itu peduli.

Mulai dari tentang kerinduan terhadap sungai lokal sampai tentang hubungan dari para supir ojek dengan pelanggan mereka di dalam kehidupan masyarakat perkotaan. Setiap seniman yang berada di pameran mengangkat sub-judul yang berbeda mengenai apa itu rasa peduli. Walaupun menghadapi beberapa tantangan karena pandemi, mereka berhasil berkolaborasi dalam menyajikan pertunjukan.



Para koreografer yang terlibat adalah Abdul Hadi (Bandung), Kurniadi Ilham (Jambi), Densiel Lebang (Jakarta/Toraja), I Nyoman Krisna Satya Utama (Bali), Ela Mutiara (Sukabumi), Mekratingrum Hapsari (Solo), I Made Yogi Sugiartha (Bali), Eva Borrmann (Nürnberg, Jerman), Izabella Maria Herzfeld (Berlin, Jerman), Marlen Pflueger dan Yasmina Lammler (Berlin, Jerman).

Dr. Ingo Schöningh, Kepala Bagian Program Budaya di Goethe-Institute Indonesian mengatakan karya eksperimental ini berupaya memandang secara kritis pemahaman dan praktik keseharian kita mengenai isu kepedulian dalam konteks perawatan komunitas, sehubungan dengan perubahan radikal yang terjadi dalam budaya dan gestur tubuh kita sebagai akibat dari pandemi COVID-19.



“Respons terhadap persoalan-persoalan mendasar mengenai kepedulian—siapa peduli atau tidak peduli terhadap siapa—beragam dalam berbagai konteks lokal dan global. Semua orang diundang dalam aktivasi karya Bodies of Care tanpa memandang zona waktu dan tempat domisili,” ungkapnya.

Karya ini merupakan hasil proses pengembangan artistik secara daring yang intensif yang melibatkan kesepuluh koreografer dan penari. Mereka berkolaborasi dalam serangkaian lokakarya eksploratif dari Juni sampai September 2021. Para koreografer terpilih ini mencoba untuk mendefinisikan kepedulian dan perawatan komunitas dalam hubungannya dengan profesi mereka sebagai koreografer, yang sejatinya merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap komunitas di sekitar mereka.


Mereka mencipta dengan menyelaraskan kenyataan digital dan analog dalam menjalani budaya peduli melalui konteks sosial yang beragam, sambil menjalin hubungan antarsesama kolaborator dari beberapa pulau di Indonesia dan kota-kota di Jerman. Mereka bersama-sama menciptakan instruksi koreografis yang mengundang publik dari berbagai belahan dunia untuk berpartisipasi secara individual maupun kolektif.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page