top of page
  • Vicharius DJ

New Hope, Sebuah Simbol Memulai Era Baru

Galeri Nasional Indonesia menggelar pameran bertajuk “New Hope” bersama Art Xchange Gallery (AXG). Hingga 23 Februari mendatang pameran itu telah menampilkan 91 karya dari 30 perupa baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam pameran tersebut karya-karya dari para seniman muda mendominasi dengan corak dan gaya yang berbeda-berbeda.

 

New Hope juga menampilkan sederet karya yang terdiri dari lukisan, gambar, patung, dan instalasi, dari sejumlah seniman lainnya seperti Ana (Ayu Nur Aisyah), Andi Prayitno, Ang Che Che, Anis Kurniasih, Budi Asih, Burhanudin Reihan Afnan, dan Cadio Tarompo.

 

Ada juga karya dari seniman Camelia Mitasari Hasibuan, Chairol Imam, Citra Pratiwi, Dedi Imawan, Dona Prawita Arissuta, Endang Lestari, Friski Jayantoro, Hendra Purnama, I Made Santika Putra, I Putu Adi, Jemana Bayubrata Murti, Nahyu Rahma Fatriani, Ni Nyoman Sani, dan Suwandi Waeng, Wisnu Ajitama, Lini Natalini, dan R. Sumantri M.S.

 

Seniman Antoe Budiono juga ikut hadir melalui karyanya, “Plague”. Lukisan itu berdimensi 95 cm x 130 cm itu menampilkan figur Mona Lisa yang identik sebagai karya klasik dari Leonardo da Vinci namun digambarkan dengan sentuhan kontemporer yang relevan dengan kondisi sosial hari ini.

 

Banyaknya orang yang mulai berolahraga sepeda sejak pandemi menjadi latar belakang mengapa sosok Mona Lisa tampak menggunakan pakaian olahraga, membawa sepeda, lengkap dengan aksesoris seperti helm dengan face shield.

 

Selain itu ada pula karya berjudul “Statin Surgere” karya seniman Rusia Sinisha Kashawelski. Lukisan berdimensi 90 cm x 145 cm itu kental dengan corak lukisan potret klasik zaman Renaissance yang terkenal antara abad ke-14hingga abad ke-17. Namun, figur yang dilukisnya merupakan sosok perempuan masa kini menggunakan gaun berwarna merah memegang kaleng sup tomat Campbells.  Selain Sinisha, seniman luar negeri yang ikut hadir melalui karyanya antara lain Lim Tong Xin (Malaysia), Marisa R Ng (Malaysia), Sergey Gapanovich (Rusia), dan Nadya Korotaeva (Rusia).

 

Direktur Galeri Art Xchange Gallery Benny Oentoro mengatakan pameran New Hope merupakan langkah awal pihaknya untuk kembali menggelar pameran secara tatap muka setelah dua tahun pandemi. Seperti judulnya, pameran ini merupakan wujud dari harapan baru khususnya bagi dunia seni rupa di Tanah Air.

 

Harapan baru itu juga turut mewujud dalam karya-karya yang ditampilkan yang didominasi dari para seniman dari generasi baru yang lebih muda. Menurut Benny, saat ini penting untuk mendukung para seniman muda dalam berkarya sebagai penerus dari kesuksesan karir sejumlah perupa old masters di Indonesia.

 

“Dari awal kami berusaha memberikan kesempatan seniman muda baru berbakat untuk berpameran di dalam dan luar negeri,” katanya.

 

Sementara itu kurator Arif Bagus Prasetyo menuturkan pameran ini merefleksikan harapan akan datangnya hari baru yang cerah menggantikan masa kelam dan sulit di tengah pandemi, peperangan, dan berbagai krisis lain yang melanda dunia beberapa tahun terakhir. Keikutsertaan perupa internasional menurut Arif secara simbolis mewakili pesan universal tentang harapan akan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh manusia di dunia.

 

Pameran ini juga menampilkan karya-karya yang beragam, mulai dari sisi subjek, gaya, bahan, konsep, hingga pendekatan artistiknya. “Sebagian karya mengangkat masalah personal, sebagian lagi membidik persoalan sosial atau global,” jelasnya.

0 komentar
bottom of page