top of page
  • Vicharius DJ

Pameran Desain Mobil Lawas Mercedes Benz

Mercedes-Benz sudah lama menjadi pabrikan kendaraan mobil yang memiliki penggemarnya sendiri di Indonesia. Merek dagang kendaraan ini juga lebih dekat dengan citra “high class” yang membuat namanya tetap populer meski jumlah penggunanya masih di bawah pabrikan mobil asal Jepang dan Korea Selatan. Tahun ini pabrikan mobil asal Jerman itu merayakan separuh abad perjalanannya di Indonesia.


Untuk mengenang sejarahnya, Mercedes-Benz membuka pameran mobil pertama di Museum Nasional, Jakarta. Jelas bahwa pameran ini menarik minat publik terutama mereka yang penasaran dengan bentuk purwarupa pertama mobil ini. Dibuat dengan material serba kayu, desain mobil ini sangat unik karena sekilas mirip delman.



Mobil bernama Benz Victoria Phaentom tersebut dibekali mesin berkapasitas 2.000 cc dan hanya bertenaga sebesar 5 hp. Namun sebelum mobil tersebut lahir, pendiri Mercedes-Benz, Carls Benz mengajukan paten kendaraan bermotor roda tiga bernama Benz Patent Motorwagen (BPW) yang diciptakan pertama kali di Berlin pada 29 Januari 1886.  BPW menjadi simbol semangat kesempurnaan.


Rancangan Benz saat itu menggunakan roda yang sangat besar dan dipasang secara horizontal pada sasis. Jika dipasang secara vertikal, khawatir efek giroskopik yang mengganggu kemudi dan stabilitas kendaraan. Berbeda dengan Benz Victoria Phaentom, tenaga yang dihasilkan Benz Patent Motorwagen berasal dari mesin berkapasitas 954 cc, 1-silinder, 4-langkah.


Sedangkan fitur-fitur utama yang bisa ditemukan yakni kruk as (Crankshaft) dengan penyeimbang, pengapian listrik dan pendingin air yang bisa memberikan tenaga maksimal sebesar 73,7 hp pada 400/menit. Di masa tersebut, mesin ini terbilang sangat ringan dengan berat sekitar 100 kilogram. Mobil ini butuh bahan bakar bensin 10 liter untuk setiap 100 kilometer perjalanan.


Fitur lain dari mobil tersebut, yakni bak mesin terbuka, katup intake yang bisa digeser dengan gagang yang eksentrik, katup pembuangan dioperasikan oleh cakram cam, serta menggunakan sistem pelumasan tetes.



Di Indonesia Mercedes-Benz hadir pertama kali dengan mobil jenis sedan, Mercedes-Benz W115 dengan varian mesin 200, 280 dan 240D. Mobil ini dikenalkan pada 1968. Ia memiliki mesin 4 silinder dan diproduksi dari tahun 1968 sampai 1976 dengan jumlah produksi sebanyak 1,9 juta unit.


Mercedes-Benz W115 mendapatkan julukan Stroke/8 atau Strich Acht di Jerman dengan sebutan "New Generation Models," sementara di Indonesia, Stroke/8 mendapatkan julukan sebagai "Mercedes Mini."


Mercedes-Benz Stroke/8 memiliki pilihan dua mesin, bensin dan diesel. Body styling untuk model ini terdiri dari Sedan, Long-wheelbase dan Coupe. Pada bagian suspensi, mobil tersebut menerapkan double-wishbone pada bagian depan dan semi-trailing pada bagian belakang. Stroke/8 juga merupakan kendaraan penumpang pertama di dunia yang menggunakan mesin diesel dengan konfigurasi 5 silinder.


Selain, sedan W115, Mercedes-Benz Indonesia juga memamerkan angkutan penumpang legendaris Mercedes-Benz 0306 yang digunakan Damri dan kendaraan niaga Mercedes-Benz L911 yang dikenal dengan sebutan "Bagong."



Pada 1973 untuk mengakomodasi pertumbuhan produksi mobil penumpang dan kendaraan niaga, Mercedes-Benz mulai beroperasi di pabrik perakitan lokal baru yang berlokasi di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat pada tahun 1982.


Pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, merupakan perakitan lokal PT Mercedes-Benz Indonesia dan PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing di Indonesia, saat ini pabrik telah merakit mobil penumpang (tipe C-Class, E-Class, S-Class, GLC, GLE dan GLS), truk (Axor) dan sasis bus.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page