top of page
  • Vicharius DJ

Semangat Pulih Seniman Pasar Seni Ancol

Tisna Sanjaya merupakan satu dari banyak seniman dan perupa yang harus merasakan dampak pandemi Covid-19. Banyak agenda pameran seni maupun acara yang terpaksa ditunda atau dibatalkan. Meski begitu selama masa karantina lalu, ia tidak berhenti berkarya. Salah satu yang lahir dari periode berat itu ialah Rainbow from the River.


Karya lukis itu seperti sebuah ironi. Rainbow atau pelangi biasanya identik dengan keindahan. Namun dalam karya Tisna ini justru lahir dari pemandangan sungai di dekat studio miliknya, di Desa Cigondewah yang tercemar limbah pabrik tekstil. “Kadang warna merah, hijau. Dihimpit alam yang asalnya sungai indah di utara bukit-bukit di Tangkuban Perahu, tapi beberapa meter kemudian si air berwarna-warni dan beracun,” kata Tisna.



Ada satu karya lagi yang disebut sebagai potret diri. Tubuh Tisna dibaluri oleh rempah-rempah, tanah, dan berbagai hal yang berlimpah di Nusantara lalu dicetaknya ke atas kanvas. Semua karya itu ia pamerkan dalam pameran bertajuk PULIH di Galeri Pasar Seni Ancol. Pameran itu juga sebagai kampanye dari #PemulihanBersama.


“Yang mau saya sampaikan di pameran seni PULIH di Pasar Seni Ancol adalah rangkaian dari proses kreatif sebelum pandemi berlangsung. Di situasi sekarang yang global dari kejadian lokal, saya membuat karya yang lokal di studio saya di Desa Cigondewah,” tutur Tisna.



Ketua Yayasan Cita Prasanna, Sinta Roosdiono, yang bekerja sama dengan Pasar Seni Ancol, menuturkan latar belakang aktivasi seni PULIH bermula dari krisis akibat pandemi dan situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menimbulkan keprihatinan. “Saya berdiskusi dengan Mia Maria selaku kurator pameran, kami melihat pentingnya melihat suatu kegiatan sebagai semangat pemulihan,” tuturnya.


Pimpinan Pasar Seni Ancol sekaligus kurator pameran, Mia Maria, mengatakan ada 10 seniman Indonesia yang digandeng untuk pameran seni PULIH. “Pameran PULIH adalah pameran pertama kami sejak mulai menjalankan program revitalisasi di Pasar Seni Ancol yang dimulai tahun 2019,” tuturnya.



Meski revitalisasi belum usai, namun galeri di Pasar Seni Ancol sudah bisa dipakai untuk menggelar pameran. Ruang pamer sudah dibenahi sesuai dengan standar penyelenggaraan eksibisi dan protokol kesehatan yang memadai.


Menurut Mia, kampanye pemulihan bersama ini bekerja sama dengan seniman dan para tokoh budaya. Pihaknya ingin menyuarakan semangat pemulihan bagi masyarakat di berbagai bidang. “Kita awalnya menciptakan video-video singkat untuk disebarkan di media sosial dan membicarakan bagaimana PULIH itu, lalu mulai pembicaraan dengan seniman dan pihak yayasan sejak bulan Juni sampai terciptalah pameran PULIH,” sambung Mia.



Selain Tisna, Ke-10 seniman yang diundang di antaranya adalah perupa Arahmaiani yang dikenal dengan isu lingkungan dan kesetaraan. Sutradara film dokumenter Chairun Nissa atau Ilun, arsitek Eko Prawoto, seniman Hana Madness, Lab Tanya asal Tangerang yang merupakan aktivis sosial tentang fungsi ruang urban, seniman performans Melati Suryodarmo.


Kemudian ada perupa sekaligus pendiri Rumah Seni Cemeti Mella Jaarsma, musisi Reda Gaudiamo, dan Galih Nagaseno dari Amerta Sound yang mengeksplorasi alat-alat musik tradisional sebagai metode pemulihan lewat suara. Pameran seni PULIH bakal dibuka pada 14 sampai 29 November 2020. Bagi pengunjung yang ingin menyambangi pameran, tetap patuhi protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun).

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page