- Vicharius DJ
Sinar Harapan Perupa di Tengah Pandemi
Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia (AGSI) menggelar pameran seni virtual di penghujung tahun 2020. Gelaran ini seakan menunjukkan semangat pegiat seni rupa yang tak surut meski pandemi Covid-19 belum juga mereda. Sebanyak 36 karya seni rupa yang diikuti 8 galeri yang tergabung dalam AGSI memajang karya lewat eksibisi yang berjudul Ray of Hope.
12 Desember menjadi hari yang dipilih untuk membuka secara resmi pameran Ray of Hope atau yang berarti Sinar Harapan. Ia akan berlangsung selama sebulan. Kurator pameran Citra Pratiwi menuturkan AGSI optimis menyambut tahun 2021 lewat eksibisi Ray of Hope. “Ruang digital ini membuka kesempatan untuk memajang karya para perupa Tanah Air. Langkah ini sengaja diambil di akhir tahun untuk menyambut 2021 agar lebih baik lagi,” tuturnya.

Ke-8 galeri seni yang berpartisipasi hadir di antaranya adalah Andi's Gallery (Jakarta), Art:1 New Museum & Art Space (Jakarta), Artsphere ( Jakarta), Can's Gallery (Jakarta), Edwin's Gallery (Jakarta), Equator Art Project (Yogyakarta), Lawangwangi Creative Space (Bandung), dan Puri Art Gallery (Malang).
Citra menyebutkan lukisan The Supper karya Syaiful Rahman menjadi salah satu yang dipamerkan. Yawara Oky Rahmawati juga menampilkan karya berjudul Hikmah di Balik, lukisan I Putu Adi Suanjaya yang mengambil sosok mata kancing di dalam karyanya menggambarkan ekspresi dari kehidupan manusia.

Adi Gunawan menampilkan patung perunggu berjudul Raja Damai yang memiliki sosok yang unik. Perupa Bahaudin memajang lukisan Pesona Nurani yang menggunakan medium akrilik cat dekorfin pada kanvas.
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, mengatakan pameran Ray of Hope yang digagas AGSI merupakan salah satu inisiatif penting di masa pandemi. Di masa sekarang, semakin menjamur kegiatan di berbagai platform digital. “Kita lakukan ini karena keterbatasan yang ada di situasi pandemi, di saat yang bersamaan membuka peluang baru dalam upaya menghadirkan koleksi karya seni kepada publik,” tutur Hilmar.

Lewat pameran daring Ray of Hope, akses dan pengunjung yang hadir dalam pameran menjadi lebih luas dan tidak dibatasi oleh pertemuan fisik. Menurut Hilmar, ini mendefinisikan kembali ke dalam publik yang lebih luas, galeri seni kini jadi tempat berinteraksi, tempat terjadinya hubungan publik dan karya untuk waktu yang tak terbatas.
Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia berdiri sejak 13 Agustus 2015 yang sampai saat ini beranggotakan 12 galeri seni di seluruh Indonesia. Di periode 2021, Maya Sujatmiko dari Artsphere Gallery yang dipercaya menjadi ketua dan Inge Santoso dari Can's Gallery sebagai wakil ketua