top of page
  • Vicharius DJ

Bangli, Ladang Energi Terbarukan


MENGUNJUNGI Bali sekarang tak identik dengan keindahan pantainya, tempat para pelancong dari seluruh penjuru dunia memanjakan diri dalam pelukan alam. Bangli, sebuah kabupaten yang terletak di sebelah timur Provinsi Bali bisa jadi destinasi favorit wisatawan selanjutnya. Bukan pantai, bukan pula keeksotikan arstitektur Pura, melainkan sumber produksi energi listrik yang tak akan pernah habis.

Udara Bangli begitu sejuk lantaran berada di dataran tinggi. Ketika satulingkar.com memasuki wilayahnya, suguhan hutan bambu seakan menyambut dengan meriah. Hutan bambu yang paling dikenal publik berada di kawasan wisata desa Panglipuran. Warga desa ini menjadikan wilayah mereka sebagai salah satu obyek wisata yang bisa dikunjungi pelancong, baik lokal maupun mancanegara.

Ribuan pohon bamboo tertanam dengan rapih. Jika berjalan di antaranya, udara yang masuk ke hidung akan semakin terasa sejuk dan bersih. Hebatnya lagi, bambu ini akan menjadi budidaya utama untuk dijadikan sebagai sumber energi biomassa penghasil listrik. Pembangkit ini akan menjadi yang pertama di dunia, memanfaatkan bambu untuk dikonversi menjadi listrik.

Bukan hanya bambu. Pemda Kabupaten Bangli sebelumnya juga sudah mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas produksi puncak mencapai 1 megawatt di lahan seluas 2 hektare. Dana investasinya diberikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, namun pengelolaanya diserahkan pada Pemda Bangli lewat badan usaha milik daerah, PT Bukti Mukti Bakti.

“Dana investasinya mencapai Rp 23 miliar, sekarang biaya pengelolaan dan perawatan diserahkan pada Pemda Bangli. Namun keberadaannya sangat membantu kelistrikan di wilayah ini,” kata Satria Wiratanaya, Direktur Utama Bukti Mukti Bakti.

Bangli menurutnya akan menjadi pusat percontohan pembangkit listrik dari energi terbarukan. Selain biomassa bambu dan panel surya, Pemda juga berkeinginan mengembangkan pembangkit listrik dari sampah. Lokasinya sudah dipilih, tak jauh dari lokasi PLTS. Sekejap memandang, lokasi pengembangan sampah jadi listrik sedikit lebih luas dibanding PLTS. Hal itu lantaran pemerintah membutuhkan lokasi tambahan untuk mesin pengolah dan turbin.

“Sudah ada investor dari Australia yang tertarik mengembangkannya. Lahan sudah kami siapkan, pasokan sampah setiap harinya pasti akan selalu bertambah. Kita lihat saja bagaimana kelanjutannya,” ungkap Wira.

Sumber energi terbarukan lain yang bisa dimaksimalkan adalah geothermal. Namun lokasi ini agak sedikit jauh dari Kabupaten Bangli. Selain itu, bagi masyarakat Bali, geothermal masih menjadi pembangkit yang kontroversi perencanaan pembangunannya. Listrik dari sumber energi ini mungkin akan jadi pilihan terakhir apabila seluruh pembangkit terbarukan sudah tak bisa dimaksimalkan.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page