top of page
  • Vicharius DJ

Menikmati Dialektika Visual Flora Rikin

Jika Anda merindukan karya-karya fotografi berkualitas, berkunjunglah ke Cemara 6 Galeri, Toety Heraty Museum. Flora Rikin, seorang fotografer profesional menyajikan pameran tunggal betajuk Dialektika. Flora menyajikan 16 karya fotografi yang dibuat pada satu dekade terakhir, terutama saat mengunjungi Hokkaido, Jepang.


Sesuai namanya, Dialektika merujuk pada tradisi dialog yang melahirkan ide baru. Andang Iskandar, Kurator Pameran mengatakan, sepilihan karya yang ditampilkan di pameran ini merupakan hasil proses kurasi yang cukup panjang. Bahkan, dia harus menyeleksi ribuan foto yang dibuat Flora Rikin dalam beberapa waktu terakhir, saat sang fotografer keliling dunia mencari objek-objek yang ingin diabadikan.

Menurut Andang, tajuk Dialektika dipilih karena secara etimologis dekat dengan dialog atau percakapan. Dialog adalah bagian dari keseharian sebagai makhluk yang tumbuh dan dibangun dengan percakapan kisah-kisah, narasi, dan cerita, yang diterima dan disampaikan sebagai cara untuk memahami diri dan realitas.


“Begitu pula fotografi dengan kemampuannya untuk merekam dan menghadirkan kembali realitas sering menjadi medium untuk menyampaikan kisah, cerita, narasi personal,” katanya.


Foto-foto Flora menampilkan suasana lanskap alam dengan sekelompok atau sebatang pohon yang berdiri di tengah hamparan salju. Disajikan dalam balutan warna hitam-putih, nuansa kontemplatif dan puitik terasa pada seluruh foto yang terdiri dari berbagai ukuran.

Saat memasuki ruang pamer, pengunjung akan disuguhi seri foto yang di dalamnya banyak terkandung unsur bidang kekosongan. Hal itu misalnya, terfleksi lewat karya berjudul Dialektika 15 (digital print, ilford paper, washi torinoko, 64x43 cm, 2014) yang menampilkan pepohonan meranggas di tengah hamparan salju.


Suasana puitis semakin terasa, saat objek-objek lain ditampilkan dalam foto yang mayoritas didominasi lanskap tersebut. Beberapa di antaranya seperti rimbunan pepohonan, rumah, jalan setapak, yang kian lama semakin memenuhi bidang-bidang kosong dalam potret yang dihasilkan oleh Flora.


Karya-karya dengan tema serupa juga bisa dilihat dalam foto berjudul Dialektika 3 dan 7 (digital print, illford paper, washi torinoko, 63x93 cm 2014). Dalam dua foto terakhir ini sang fotografer menampilkan objek  pohon yang meranggas, dan jejeran pohon pinus.

Saat diperhatikan, karya-karya Flora Rikin sekilas mengingatkan pengunjung pada karya-karya Michael Kenna. Fotografer asal Inggris ini populer karena menempatkan filosofi zen, yang mementingkan simplicity dan minimalisme dalam pengambilan komposisi fotonya.


Hal serupa juga tampak dalam karya-karya foto Flora Rikin, yang bertajuk Dialektika 10 dan Dialektika 12. Dalam dua karya tersebut, Flora memang menampilkan pemandangan lanskap alam yang luas. Uniknya sang fotografer hanya mengambil sudut tertentu yang menjadi esensi dari tempat tersebut.


Hasilnya, adalah komposisi yang simpel dan menarik, karena sudut atau momen pengambilan waktu yang tepat. Kedua karya foto terakhir dari Flora juga semakin mempertegas kesan sederhana, seperti karya-karya yang dibuat oleh Michael Kenna.


“Saya memang ingin menampilkan foto hitam putih, dan kecemasan ketika berburu foto di berbagai lokasi di dunia. Jadi, banyak juga simbol-simbol dari proses tersebut yang ingin ditampilkan di pameran ini,” katanya.

0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page